bakabar.com, BANJARMASIN - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Rosehan NB, berencana memanggil perusahaan tambang terkait longsornya Jalan Nasional kilometer 171, Kecamatan Satui, Tanah Bumbu.
Hingga kini longsornya jalan nasional berdampak besar bagi masyarakat; arus lalu lintas terganggu dan belasan warga yang kehilangan tempat tinggal terpaksa mengungsi.
“Kami berkewajiban memanggil. Kenapa itu? Kenapa dibiarkan posisinya di pinggir jalan?" ujarnya, Rabu (12/10).
Pihak yang dipanggil tak hanya perusahaan dan kontraktor yang terkait dengan aktivitas tambang, tapi juga pemilik pelabuhan yang menampung batu bara di wilayah tersebut.
Rosehan juga akan melaporkan permasalahan longsor di jalan nasional Kalsel ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI. Rencananya, itu dia lakukan saat berkunjung ke Jakarta pada 19 Oktober 2022.
Saat ini Komisi III DPRD Kalsel, kata Rosehan, sudah meminta Balai Pelaksana Jalan Nasional dan Pemerintah Daerah untuk membuat jalur alternatif. Ini untuk menghindari dan mengurai titik macet di sekitar lokasi longsor.
“Jadi, kalau ada masalah kecil aja, bisa diantisipasi dalam waktu pendek. Yang penting masyarakat bisa melalui itu,” ucap politisi PDIP Kalsel.
Tak hanya itu, dia juga meminta pihak Balai Jalan Nasional untuk mengkaji kekuatan tanah dalam perencanaan pembuatan jalan.
Lebih jauh, dia menyebutkan longsornya jalan nasional itu tak hanya berdampak pada arus lalu lintas saja, tapi juga berimbas pada kenaikan bahan kebutuhan pokok. Karenanya, Rosehan berharap jalan nasional Kalsel tersebut diperbaiki secepatnya agar tidak ada longsor susulan.
“Yang kami harapkan ada dana dari kementerian, karena informasinya itu tidak ada dana,” pungkasnya.