bakabar.com, JAKARTA- Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki strategi untuk melakukan pembenahan internal di jajaran Polri.
''Pertemuan (dengan polisi) itu sendiri yang digagas oleh Presiden Jokowi," ujar Pangeran dalam keterangan yang diterima bakabar.com., Kamis, (20/10).
Menurutnya pertemuan itu wujud dari peristiwa penting dan memilik makna khusus,
"karena digelar saat institusi penegakan hukum itu sedang jadi sorotan tajam masyarakat,'' ujar khaerul.
Baca Juga: Jokowi Pastikan IKN akan Menjadi Kota Berbasis Hutan dan Alam
Sebelumnya Jokowi mengumpulkan seluruh jajaran Kepolisan Republik Indonesia (Polri) di Istana, Jumat 14 Oktober 2022.
Jokowi memberikan arahan di depan 600 perwira polisi mulai dari para pejabat utama Mabes Polri, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), hingga Kepala Kepolisian Resor (Kapolres).
Menurut Pangeran, polisi sedang menjadi sorotan negatif karena sedang menghadapi masalah serius.
Polisi menghadapi kasus Irjen Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan, dan mafia judi online.
"Yang paling anyar kasus narkoba yang melibatkan Irjen Teddy Minahasa, '' tutur Pangeran.
Baca Juga: Dorong Indonesia Sentris, Jokowi: Pemindahan Ibukota sebagai Basis Ekonomi Baru
Pangeran menilai arahan utama Presiden tersebut adalah pentingnya untuk segera melakukan reformasi internal di tubuh Polri.
Jokowi menyampaikan secara khusus kepada jajaran Polri, seperti reformasi polri, menjaga kesolidan, membantu pemda, dan menjaga tahun politik
"Berantas judi online, narkoba dan gaya hidup oknum aparat yang berlebihan,'' kata Pangeran.
Ia juga menegaskan Komisi III DPR RI mendukung langkah strategis Kapolri untuk melakukan reformasi internal yang sudah diarahkan Jokowi.
''Beliau (Kapolri) segera melakukan evaluasi dan kajian mendasar untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme kepolisian,'' ucap Pangeran.