bakabar.com, BANJARMASIN – SMP Almazaya Islamic School dan SMA Almazaya Islamic School bisa dibilang sebagai sekolah unggulan non-pemerintah di Banjarmasin saat ini, bahkan Kalimantan Selatan.
Meski terbilang baru seumur jagung, sekolah di Jalan Cempaka Besar, Nomor 57 Banjarmasin tengah itu nyatanya sudah mampu membuahkan generasi berprestasi. Untuk diketahui SMP Almazaya berdiri pada 2015, menyusul dua tahun kemudian SMA Almazaya.
Dengan penyelenggaraan pendidikan berbasis nilai-nilai islam, pembekalan karakter, penggalian potensi, serta pembekalan keterampilan teknologi, peserta didik di Almazaya Islamic School akan dibentuk menjadi generasi muslim atau muslimah yang unggul dan berakhlak baik.
Seperti namanya, Almazaya yang berarti unggul sekolah ini bercita-cita membentuk generasi islam yang terdepan serta menjadi teladan bagi orang sekitarnya. Untuk mencapai semua itu, tiga domain besar digodok.
“Di tahun pertama kita akan fokus pada pembentukan adab murid. Tahun kedua dipusatkan untuk penggemblengan akademik, sehingga di tahun ketiga akan tercipta generasi Insan Mazaya yang berarti unggul,” kata Kepala Sekolah SMP Almazaya Islamic School, Waheni kepada bakabar.com.
Pada tiga bulan pertama di tahun ajaran baru, peserta didik akan dibentuk melalui program foundation atau masa orientasi peserta didik (MOPD). Bila sekolah lain melaksanakan MOPD selama 3-7 hari, di sekolah ini akan berlangsung selama 3 bulan.
Dalam foundation itu, siswa kelas 7 SMP atau 10 SMA akan diberikan pembekalan bahasa, tahfidz dan IT juga dibiasakan disiplin dalam pekerjaan sehari-hari, sopan santun dalam bersosialisasi, beribadah dan lainnya.
Sebelum kegiatan foundation dilakukan sekolah juga akan melakukan mapping atau pemetaan. Tujuannya untuk memetakan dan menggali potensi peserta didik.
“Agar mengetahui kelebihan masing-masing dari peserta didik. Apakah bidang akademik atau olahraga dan lainnya,” kata Waheni.
Hal itu dilakukan, kata dia, lantaran setiap siswa berasal dari berbagai latar belakang sekolah yang berbeda.
“Kita samakan dulu semuanya. Nanti setelah semua terbentuk, belajar pun jadi lebih mudah,” katanya.
Dalam foundation ini siswa juga akan diberikan materi agar terbiasa menghafal Alquran dan berbicara dalam bahasa Inggris.
Sebab, membentuk siswa atau siswinya menjadi seorang tahfidz Al-Quran yang pandai berbahasa Inggris juga menjadi salah satu program sekolah Almazaya. Para lulusan sekolah ini dijamin akan mampu menghafal Alquran minimal 1 juz.
“Bahkan siswa kami ada yang mampu menghafal 17 hingga 30 juz Alquran,” timpal Kepala Sekolah SMA Almazaya Islamic School, Siti Choeriyah.
Untuk pembelajaran bahasa Inggris, sekolah membekali muridnya dengan English Camp setiap tahun ajaran baru.
Siswa tak hanya fokus pada kemampuan listening dan speaking saja. Mereka juga diajarkan agar familiar dengan bahasa tersebut. Sehingga dengan mudah siswa akan bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
Selain Tahfidz dan bahasa Inggris, Almazaya juga mengedepankan sistem pendidikan berbasis teknologi.
Di sekolah ini, para murid sudah diajarkan untuk mengurangi penggunaan kertas (paperless). Mereka belajar dengan menggunakan tablet dan e-book sebagai handout (buku) sebagai bahan belajar. Semua file pelajaran akan ditransfer menggunakan wifi yang telah tersedia di setiap ruang kelas.
Program unggul lainnya sekolah ini memiliki ekstrakurikuler robotik. Siswanya bahkan telah mampu membuat faceshield dan tempat sampah otomatis dengan teknologi artificial intelligence (AI).
Selain itu, siswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dengan pengayaan dalam mata pelajaran kewirausahaan.
Mereka diberikan keleluasaan untuk berkreasi baik individual atau berkelompok.
Hasil kreasi mereka nantinya akan dipajang dan dijual di “Business Center” yang ada di sekolah.
“Sehingga murid itu merasa karya mereka dihargai,” katanya.
Para siswa juga tidak dituntut guru mereka. Mereka selalu dibebaskan dalam memilih jurusan dan program pengembangan diri. Sehingga mereka bisa berkembang dengan potensinya masing-masing.
“Misalnya dalam pemilihan jurusan. Kalau di sekolah lain kebanyakan ada kuota, sehingga ada siswa yang potensinya di bidang sains tapi harus masuk ke ilmu sosial lantaran terbatas kuota,” katanya.
Di tahun ketiga, untuk membekali lulusannya ke jenjang selanjutnya sekolah juga punya program yang disebut preparation.
Kepada siswa di SMP akan diberikan materi-materi tentang bayangan pembelajaran di SMA. Untuk yang SMA disiapkan untuk memasuki perguruan tinggi atau bekerja.
“Sehingga mereka akan tahu minatnya masing-masing. Mau ke mananya sudah clear,” kata Siti Choeriyah.
Selain poin-poin besar itu, Almazaya Islamic School juga dilengkapi dengan infrastruktur sekolah yang lengkap dan bagus guna menunjang optimalisasi pembelajaran.