Nasional

Jadi Menko PMK, Muhadjir Fokus Pembukaan Lapangan Kerja

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengungkapkan ada dua…

Featured-Image
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto–Antara/Wahyu Putro A

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengungkapkan ada dua tugas yang ditekankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya.

Tugas itu meliputi pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya dan pengembangan manajemen talenta.

“Tadi presiden tekankan ada dua, yakni penyediaan lapangan kerja harus sesuai dengan keahlian anak-anak kita. Kedua manajemen talenta,” kata Muhadjir usai dilantik Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10).

Sedangkan terkait manajemen talenta, kata mantan Mendikbud dan Rektor UMM ini, pihaknya akan mendata daftar-daftar talenta tanah air.

“Kita akan data dan inventarisir talenta hebat dari anak Indonesia kemudian akan kita optimalkan, yang dia bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa,” kata Muhadjir.

Muhadjir Effendy dipercaya untuk kedua kali sebagai menteri dalam jajaran pemerintahan periode kedua Joko Widodo, dengan posisi baru sebagai Menko PMK menggantikan Puan Maharani yang kini menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sejak pertengahan 2016, menggantikan Mendikbud sebelumnya Anies Baswedan.

Selama menjabat sebagai Mendikbud, boleh dibilang Muhadjir menjadi sosok yang berbeda dengan pejabat lainnya. Muhadjir berani mengambil kebijakan yang tidak populer dan menuai kontroversi banyak kalangan.

Meskipun bisa dikatakan, kebijakan yang diambilnya merupakan solusi dari permasalahan pendidikan. Contohnya sistem zonasi untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan. Awalnya dimulai dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kemudian merambat ke distribusi guru dan peningkatan kompetensi guru.

Saat itu, meski dihajar habis-habisan oleh banyak pihak terkait PPDB berbasis zonasi, tapi nyatanya Muhadjir tetap lanjut. Ia berhasil menghilangkan stigma sekolah favorit dan nonfavorit.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ajukan Idham Azis Jadi Kapolri

Baca Juga:Beda Sikap Jokowi Saat Umumkan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan

Baca Juga: Susi Pudjiastuti: Edhy Prabowo Sudah Kenal KKP

Baca Juga:Jadi Menteri, Nadiem Makarim Pamit ke Karyawan Gojek

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner