bakabar.com, JAKARTA - Ridwan Kamil (RK) resmi menjadi kader Partai Golkar sekaligus didaulat menjadi wakil ketua umum dan co-chair Badan Pemenangan pemilu. Hal itu langsung diumumkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Rabu (19/1).
Menurut pandangan politik Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, masuknya Ridwan Kamil ke Golkar tidak menjamin partai berlambang Beringin itu akan mendapat suara yang tinggi.
"Meskipun Ridwan Kamil miliki elektabilitas yang baik, tetapi tidak menjamin bisa dipengaruhi terbawa ke Golkar, terlebih di Jawa Barat sendiri ia tidak dominan," ujar Dedi saat dihubungi bakabar.com, Jakarta, Kamis (19/01).
Baca Juga: Ridwan Kamil Resmi Waketum Golkar!
Meskipun demikian, lanjutnya, pilihan menggandeng Ridwan Kamil adalah suatu langkah yang tepat Golkar karena mereka memiliki peluang mendulang suara yang lebih baik dari Jawa Barat dari pemilu sebelumnya.
"Tetapi demikian, ini langkah yang tepat bagi Golkar, setidaknya ada peluang mendapat suara dari Jabar yang lebih baik dari Pemilu sebelumnya," tambahnya.
Baca Juga: Airlangga Ungkap PDKT Ridwan Kamil ke Golkar: Lama Banget
Dedi melihat masuknya nama RK dalam bursa cawapres sulit terealisasi di Golkar, karena mereka saat ini bergabung dengan KIB. Kecil kemungkinan Ridwan Kamil ditetapkan sebagai cawapres pada pemilu 2024.
"Situasi ini tidak memungkinkan Golkar usung Capres-Cawapres sendiri, jika Ridwan Kamil mengejar peluang cawapres seharusnya ia bergabung dengan partai yang tidak miliki tokoh menonjol, PPP, PAN, atau PKB," pungkas Dedi.