Tokoh Inspiratif

Jadi Cahaya Dunia, Ini Perjuangan 5 Perempuan Peraih Nobel Perdamaian yang Mengagumkan

Kehadiran kaum perempuan di percaturan dunia memanifestasikan perannya yang terbilang penting.

Featured-Image
Wangari Muta Maathai salah satu perempuan penerima Nobel Perdamaian asal Afrika. Foto: Aralinfo.

bakabar.com, JAKARTA - Kehadiran kaum perempuan di percaturan dunia memanifestasikan perannya yang terbilang penting. Dalam perkembangan zaman, banyak perempuan yang dengan berani berhasil mendobrak nilai dan batas yang mengecilkan kemampuan dan eksistensinya.

Bahkan, sejumlah nama perempuan berhasil masuk dalam jajaran penghargaan Nobel Peace Prize, yakni sebuah ajang apresiasi tingkat dunia terhadap orang-orang yang karyanya telah berkontribusi signifikan terhadap resolusi konflik dan upaya perdamaian.

Penghargaan tersebut merupakan salah satu penghargaan prestisius tingkat global. Melansir Tatler Asia, berikut 5 perempuan hebat yang berhasil mendapatkan Nobel Peace Prize:

1. Shirin Ebadi

Shirin Ebadi. Foto: Aurora.
Shirin Ebadi. Foto: Aurora.

Shirin Ebadi merupakan seorang politikus, pengacara, sekaligus aktivis hak asasi manusia dari Iran. Dengan jabatan yang dia miliki, Shirin bekerja keras untuk mengadvokasi hak-hak para perempuan, anak-anak, serta tahanan politik.

Atas kegigihannya tersebut, Shirin menjadi perempuan pertama yang dipercaya menjadi Hakim Ketua di Iran serta perempuan Muslim pertama yang menerima Nobel Peace Prize pada tahun 2003.

2. Wangari Muta Maathai

Wangari Muta Maathai. Foto: She Build.
Wangari Muta Maathai. Foto: She Build.

Maathai merupakan perempuan Afrika pertama yang menerima penghargaan ini. Dia telah bekerja keras untuk mengumpulkan dana bagi Green Belt Movement, sebuah komunitas yang dipimpin perempuan dengan tujuan penanaman 20 juta pohon di negara asal mereka.

Selain itu, Maathai juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, hak asasi manusia, serta demokrasi.

3. Malala Yousafzai

Malala Yousafzai. Foto: Kastara.
Malala Yousafzai. Foto: Kastara.

Saat berusia 11 tahun, Malala menyita perhatian publik dengan keberaniannya memperjuangkan hak pendidikan, khususnya bagi perempuan. Dia mendokumentasikan perjuangan masyarakat yang hidup di bawah rezim Taliban yang konservatif.

Empat tahun kemudian, Malala ditembak oleh Taliban dan berhasil bertahan hidup. Dia pun melanjutkan perjuangannya dan mendapatkan Nobel Peace Prize pada tahun 2014 di usia 17 tahun.

4. Nadia Murad 

Nadia Murad. Foto: Chapman.
Nadia Murad. Foto: Chapman.

Nadia merupakan salah satu dari enam ribu perempuan yang diculik ISIS pada tragedi pembantaian komunitas Yazidi di Iraq.

Setelah melalui berbagai penyiksaan, Nadia berhasil melarikan diri dan membangun sebuah organisasi untuk membantu perempuan dan anak yang menjadi korban kekejaman.

Dalam penghargaan perdamaian, Nadia diakui atas kerja kerasnya menghentikan penggunaan kekerasan seksual sebagai senjata perang.

5. Maria Ressa

Maria Ressa. Foto: Endowment.
Maria Ressa. Foto: Endowment.

Maria merupakan seorang koresponden CNN yang meliput berita terorisme di Asia Tenggara. Selain itu, dia juga jadi salah satu pemrakarsa dari Rappler, sebuah organisasi berita online yang terkenal berani dalam melindungi kebebasan pers.

Dia dianugerahi Nobel Peace Prize atas persistensinya dalam memperjuangkan kebebasan pers dengan mengekspos penyalahgunaan kekuasaan dan kekerasan rezim Duterte di Filipina.

Itulah deretan perempuan yang berhasil mendapatkan Nobel Peace Prize. Meski berasal dari beragam latar belakang, mereka tetap menunjukkan satu kesamaan, yaitu menunjukkan bahwa perempuan dapat menjadi sosok yang tangguh dan berani. Semoga menginspirasi!

Editor


Komentar
Banner
Banner