bakabar.com, MARTAPURA – Azhar Khaitamy, santri Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura terpilih sebagai salah satu dari 68 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2021.
Azhar bersama Regyna Intan Cahyani Tamales, siswi SMAN 1 Banjarbaru, keduanya mewakili Kalimantan Selatan yang akan bertugas pada saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021, di Istana Merdeka, Jakarta. Pada sore harinya, mereka juga akan kembali bertugas dalam upacara penurunan bendera pusaka.
Pembimbing Paskibra Pondok Darul Hijrah, Sadam Husein Arif Sabily mengatakan pihak pondok sangat bangga salah satu santrinya tembus jadi anggota Paskibra Nasional.
“Menjadi pasukan pengibar bendera pusaka tingkat nasional adalah capaian prestasi tertinggi dalam Paskibra,” ujar Sadam yang juga Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Banjar periode 2018-2022.
Sejauh ini, Pondok Darul Hijrah sudah empat kali santrinya tembus menjadi anggota Paskibraka Nasional, yakni tahun 1011, 2013, 2017, dan 2021.
Tiap tahun Pondok Darul Hijrah tak pernah absen mengirim santrinya untuk mengikuti seleksi Paskibraka di semua level.
“Tahun ini ada tujuh santri yang terpilih, empat orang bertugas di Kabupaten Banjar, dua orang di tingkat Provinsi Kalsel, dan satu di tingkat nasional,” terang Sadam.
Sosok Azhar Khaitamy
Azhar Khaitamy merupakan warga Kelurahan Pabahanan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Lahir di Banjarmasin, 4 Desember 2004 silam.
Di Pondok Darul Hijrah, ia saat ini duduk di bangku kelas 11 atau kelas 2 SMA. Masuk pondok sejak lulus SD.
Masuknya Azhar Khaitamy sebagai Paskibraka Nasional 2021 tentu dengan proses panjang serta dukungan dari pihak pondok.
Sadam Husein mengatakan, Azhar sudah aktif mengikuti Paskibra sejak awal masuk Darul Hijrah kelas 1 SMP.
Potensi Azhar Khaitamy sudah terlihat sejak ia baru masuk pondok. Terlebih postur tubuh Azhar sangat ideal dengan tinggi 180 CM.
“Tiap santri baru Darul Hijrah langsung dihadapkan lomba kreasi baris berbaris, itu kegiatan awal yang bertujuan melatih sekaligus menanamkan santri agar disiplin. Itu kegiatan wajib pondok tiap tahunnya, mulai santri baru sampai yang kelas 1 SMA,” terang Sadam.
Dikatakan Sadam, melihat potensi Azhar, pihak sekolah mempersiapkannya sejak kelas 1 SMP dengan mengikuti program pelatihan khusus.
“Jadi itu memang target kami memasukkan santri kami sebagai petugas pengibar bandera pusaka baik di level daerah, provinsi, hingga pusat,” turur Sadam.
Pelatihan mencakup peraturan baris berbaris (PBB), fisik, psikotes, pengetahuan umum, juga kesenian.
Selain pelatihan, Sadam selaku pembimbing juga sering memberikan motivasi kepada anggota Paskibra, agar semangat mereka tidak mudah kendor.
“Ketika kalian punya mimpi atau cita-cita, tekan diri kalian untuk berproses semaksimal mungkin. Susun tangga terkuat untuk mencapai tertinggi kalian. Ini yang sering saya sampaikan kepada mereka,” ucap Sadam.