bakabar.com, BANJARBARU - Isu adanya nepotisme di tubuh PTAM Intan Banjar semakin kencang berhembus, sehingga menjadi sorotan orang nomor satu di Banjarbaru.
Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin sebagai pemegang saham diperusahaan milik daerah itu bereaksi.
“Isu ini ada kemungkinan benarnya. Saya pernah dihubungi oleh Direktur Utama, yang menawarkan pada saya memasukkan orang saya sebagai pegawai di sana. Saya masih menyimpan chatnya,” ungkap Ovie --sapaan akrabnya-- saat ditanyai awak media usai menghadiri sebuah acara, Jumat (24/11).
Menurutnya, perekrutan pegawai secara terbuka sudah lama dilakukan oleh pihak PTAM, namun sekarang terdapat banyak pegawai baru di perusahaan “plat merah” ini, menggantikan karyawan-karyawan lama yang sudah tidak bekerja lagi.
"Dengan bukti-bukti ini, maka saya menilai manajemen PTAM khususnya direktur utama bekerja tidak secara profesional, sehingga akan berdampak pada perusahaan daerah, yang seharusnya mempunyai karyawan sesuai dengan kebutuhan dan bidang ilmu yang dimiliki, namun diisi oleh orang-orang diduga titipan pejabat," bebernya.
Dengan tegas, Ovie menuturkan agar pimpinan PTAM Intan Banjar dapat bekerja secara profesional.
“Kalau sudah tidak bisa bekerja profesional lebih baik mundur, sebelum dimundurkan,” tegasnya.
Dikonfirmasi, Kepala Sub Bidang Humas dan Hukum PTAM Intan Banjar, Mahyuni membantah adanya kabar atau isu titipan pada perekrutan pegawai di perusahaan tempatnya bekerja.
“Perekrutan mereka (pegawai PTAM Intan Banjar--red) mengikuti tahapan seleksi melalui tes yang sudah ditetapkan,” ungkapnya.
Saat ditanya soal prinsip keterbukaan dalam perekrutan karyawan yang disoal oleh Pemkot Banjarbaru, Mahyuni menjawab bahwa Pemkot Banjarbaru selaku salah satu pemilik saham di PTAM Intan Banjar lebih mengetahuinya, sehingga ia tidak bisa mengomentari hal ini.
"Pemkot pemilik dalam mengawasi, tentunya lebih mengetahui, mohon maaf saya tidak bisa komen lebih dalam karena sangat terbatas. Karena belum banyak informasi saya ketahui,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kabag Sumber Daya Manusia (SDM) PTAM Intan Banjar, Ermina Zainah mengatakan jika terakhir melakukan perekrutan pada 2013, setelah itu tidak ada lagi sampai sekarang.
“2013 sempat memiliki 137 pegawai. Saat ini, jumlahnya turunan menjadi 91 orang, itu sermasuk 3 direksi,” katanya.
Pun ada penambahan pegawai namun perekrutannya melalui outsourcing, terakhir pada 2022 lalu dari Koperasi Tirta Lestari.
Penambahan karyawan melalui outsourcing itu, kata Ermina, karena jumlah pelanggan terus meningkat, sehingga harus ada penambahan karyawan untuk di lapangan dan di bagian pelayanan.
"Jadi ketika kami merasa perlu dilakukan penambahan personel, kami akan memintanya kepada koperasi sesuai jumlah yang diperlukan," terangnya.
Senada, Ketua Koperasi Tirta Lestari, Muhammad Azwar juga menyanggah isu adanya nepotisme.
Ia menegaskan, dalam penerimaan karyawan pihaknya selalu melakukan seleksi secara profesional.
"Kami memang tidak mengumumkan lowongan kerja, namun menerima dan memproses tiap ada lamaran masuk. Dari sana awal tahapan seleksi dimulai. Jika memenuhi kompetensi yang dibutuhkan, maka dia lah yang dipanggil," papar Azwar.
Sedangkan terkait adanya hubungan keluarga antara pelamar dengan pejabat tertentu, Azwar kurang mengetahuinya.
"Intinya, siapa yang memenuhi syarat serta kompetensinya dan sedang dibutuhkan perusahaan, itu lah yang kami panggil,” tandasnya.