bakabar.com, BANJARBARU - Indeks pembangunan manusia (IPM) di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 2023 meningkat signifikan. Angkanya mencapai 74,67 poin.
IPM Kalsel juga bertengger di posisi 12 dari 38 provinsi di Indonesia. Seperti diketahui, proses pembangunan suatu daerah tidak hanya terlihat dari infrastruktur fisik, seperti jalan raya atau gedung-gedung megah. Tapi juga terlihat dari kualitas manusia yang ada di dalamnya.
“Hal ini sangat membanggakan karena pada tahun sebelumnya, Kalsel berada di peringkat 22,” kata Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor, Jumat (26/1/2024).
Prestasi ini tidak terlepas dari kepemimpinan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, yang berhasil memberikan lompatan signifikan.
Capaian ini membuktikan bahwa arah kebijakan pembangunan, program, dan kegiatan pembangunan di Kalsel sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan segala dinamikanya.
IPM terdiri dari tiga pilar penting. Pertamq pendidikan. Kedua kesehatan dan terakhir ekonomi.
Ketiga pilar ini selama periode kepemimpinan Sahbirin Noor menunjukkan tren positif dan membaik.
"Terutama di bidang kesehatan, usia harapan hidup di Kalsel meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun," papar Ariadi.
Faktor pendongkrak IPM dari sisi kesehatan adalah peningkatan usia harapan hidup. Saat ini, usia harapan hidup di Kalsel mencapai 73,97 tahun.
Selain itu, rata-rata usia sekolah dan harapan lama sekolah juga meningkat, yaitu 8,55 tahun dan 12,86 tahun secara berturut-turut.
“Namun, masih ada sektor yang perlu ditingkatkan, yaitu sektor pendidikan terutama pada usia harapan sekolah,” ujarnya.
Bagaimana cara meningkatkannya? Ariadi menyarankan agar terjadi kolaborasi antara kabupaten/kota dalam pendistribusian hibah keuangan ke sekolah dasar atau bentuk lain.
"Sehingga sekolah dasar dan SMP di kabupaten/kota bisa terbantu dan terdongkrak yang nantinya akan berimbas pada usia harapan lama sekolah," katanya.