Kalsel

Intrusi Air Laut di Sungai Martapura Tinggi Picu Krisis Air Bersih

apahabar.com, BANJARMASIN – Pada musim kemarau, intrusi air laut di Sungai Martapura, sebagai bahan baku utama…

Featured-Image
Instrusi air laut di Sungai Martapura di atas ambang batas. Foto-dok.

bakabar.com, BANJARMASIN – Pada musim kemarau, intrusi air laut di Sungai Martapura, sebagai bahan baku utama produksi air bersih PDAM Bandarmasih, terus terjadi. Bahkan, kadar garam menembus 800 Mg per liter.

Imbas tingginya kadar garam di atas ambang batas dari 250 mg/l tersebut, memaksa PDAM menyetop produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) air baku Sungai Bilu, yang berdekatan dengan Sungai Martapura. Tak ayal, ribuan pelanggan di Kota Banjarmasin terancam krisis air bersih.

“Walaupun dicampur dengan air baku di IPA Sungai Tabuk, tetap tidak menurunkan kadar garamnya,” ujar Humas PDAM M Nur Wakhid kepada bakabar.com, Minggu (22/09).

Belum puas sampai di sana. Instrusi air laut tersebut juga mengakibatkan IPA di Pramuka berkerja ekstra.

Jika biasanya hanya mendistribusikan air ke kecamatan yakni Banjarmasin Timur dan Selatan, sekarang juga harus ke Banjarmasin Tengah, Barat dan Utara.

“Hal ini mengalami penurunan tekanan di beberapa wilayah lima kecamatan Banjarmasin tentunya,” tuturnya.

Meski alirannya macet, Wakhid menyatakan distribusi air bersih yang dilakukan PDAM Banjarmasih aman.

“Tim kami terus siaga memantau kadar garam di Sungai Martapura,” katanya.

Sementara juga belum ada yang menukar tangki berisi air bersih melonjak.

Baca Juga: Heli Water Boombing 'Lelah' Padamkan Karhutla, Mendarat Darurat di Cempaka

Baca Juga: Gawatnya Pencemaran Udara Akibat Karhutla di Banjarbaru

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner