Kalsel

INNALILLAHI.. Ulama Kalsel KH Ahmad Fahmi Zamzam Tutup Usia

apahabar.com, BANJARBARU – Kabar duka menyelimuti warga Kalimantan Selatan. KH Ahmad Fahmi Bin Zamzam tutup usia….

Featured-Image
KH Ahmad Fahmi Bin Zamzam pendiri Pondok Pesantren Yasin Banjarbaru tutup usia. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARBARU – Kabar duka menyelimuti warga Kalimantan Selatan. KH Ahmad Fahmi Bin Zamzam tutup usia.

KH Ahmad meninggal pada Sabtu (30/10) sekitar pukul 06.45 di Rumah Sakit (RS) Islam Sultan Agung Banjarbaru.

Ulama yang dikenal dengan nama pena Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi Al-Maliki ini lahir di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten HSU KH Said Masrawan menerima informasi berpulangnya KH Ahmad sekitar pukul 07.25 Wita.

“Iya, benar KH Ahmad Fahmi Zamzam meninggal dunia,” ujarnya dihubungi bakabar.com.

KH Ahmad merupakan pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Yasin Banjarbaru.

Atas berpulangnya KH Ahmad, mewakili MUI HSU, KH Said mengucapkan belasungkawa.

KH Ahmad Fahmi Zamzam meninggal akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Ia dirawat sejak Selasa lalu.

“Dari tanggal 26 kemarin,” terang Direktur RSI Sultan Agung Banjarbaru, dr Rifqiannor, dikonfirmasi terpisah.

Saat ini jenazah KH Ahmad sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga.

“Tadi diantar oleh ambulans jenazah kami,” pungkasnya.

Sekilas mengenai KH Ahmad

KH Ahmad Fahmi bin Zamzam, mengutip dari Wikipedia, memiliki nama pena Abu Ali Al-Ban­jari An-Nadwi Al-Maliki. Ia lahir di Amuntai, 9 Juni 1959.

Pendidikan awal dirinya didapat di kampungnya sendiri. Lalu pada1973 hingga 1978, ia melanjutkan pelajarannya di Pondok Pesantren DarussalamMartapura, Kalimantan Selatan.

Kemudian pada 1979, ia melangkahkan kaki ke Jawa untuk melanjutkan pelajar­annya di Yayasan Pesantren Islam (YAPI) diBangil,Jawa Timur.

Tak lama dari itu, ia melanjutkan pendidikannya di Nadwatul Ulama, Lucknow,India, di bawah asuhan tokoh ulama yang sangat terkemuka yakni Sayyid Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi (wafat 1420 H/1999 M).

Ia di sana hingga memperoleh ijazah pertama (BA) pada tahun 1983. Singkat cerita, pada 2001, ia mendirikan Ponpes Yayasan Islam Nurul Hi­dayah (YASIN) di Muara Teweh, Kalimantan Tengah.

Seterusnya pada 2003, ia mendirikan Pondok Pesantren YASIN yang kedua di Banjarbaru, Kali­mantan Selatan. Dan yang ketiga, pada 2009, ia membangun lagi pondok pesantren di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Oleh karena itu, sejak tahun 2001, ia senantiasa pulang pergi antara Malay­sia dan Indonesia.

Dilengkapi oleh Nurul Mufidah



Komentar
Banner
Banner