Dia dan orang tua tinggal satu atap. Tetapi berbeda tempat tidur.
Si anak tidur di depan ruangan TV, sedangkan ayahnya di kamar tidur.
"Kata anaknya kalau pulang dinas langsung masuk kamar," tuturnya.
Selang berapa lama, si anak tidak kunjung keluar kamar.
Ia baru curiga setelah mencium bau busuk dari kamar sang ayah.
"Dikira bau tikus mati, tapi pas pagi tadi tetangga resah setelah dibuka bapaknya sudah tidak ada lagi," pungkasnya.
Ariffin melihat wajah mayat sudah berwarna biru dan sedikit menghitam.
Mayat juga mengeluarkan bau tidak sedap sehingga warga menduga kematiannya telah berlangsung lama.
"Dari luar rumah aja keciuman baunya," ucapnya.
Berdasar keterangan anak, lanjut dia, bahwa Antony tidak memiliki gejala penyakit apa pun.
"Biasa aja sehari-hari," katanya.
Dalam evakuasi tampak relawan menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat.