bakabar.com, BARABAI – Setelah sempat dirawat beberapa hari di RSUD H Damanhuri Barabai, Aluh Mas (60) meninggal dunia.
Nenek ini merupakan salah satu korban kebakaran di Desa Lunjuk, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), Hulu Sungai Tengah (HST), Kamis (16/12) lalu.
Aluh Mas saat itu mengalami luka bakar pada bagian tangan dan wajah. Luka bakar yang paling parah ada di kakinya.
Dia kemudian dilarikan langsung ke RSUD H Damanhuri Barabai untuk mendapat pertolongan. Bahkan disebutkan, Aluh Mas harus dioperasi mengingat luka bakar di tubuhnya yang cukup serius.
Namun, seiring masa perawatannya, Aluh Mas menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (20/12) sekitar pukul 17.00.
“Almarhum dikebumikan kemaren di kampung halamannya di Lunjuk,” kata Amin, salah satu anggota Saka Wira Kartika Kodim 1002/Barabai yang ikut menggalang dana untuk korban kebakaran di Lunjuk, kepada bakabar.com, Selasa (22/12).
Semasa hidupnya, Aluh Mas dikenal ramah dan baik. Dia juga dikenal sebagai guru mengaji.
“Beliau guru saya mengaji dulu,” ujar salah satu warga Lunjuk, Dayah.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melanda Desa Lunjuk RT 3. Api dengan cepat melahap 6 rumah berbahan kayu dan satu semi permanen sekitar pukul 09.45.
Saat api berkobar, satu warga, Aluh Mas tak mampu keluar dari kepungan api yang sudah membesar pada 2 buah rumah yang terbakar.
Sebab Aluh Mas mengalami kelumpuhan dan tinggal sendiri di dalam rumah.
Beruntung warga yang mengetahui kondisi Aluh Mas dengan sigap menolongnya.
“Kita kesulitan karena harus mendobrak dan menempuh api yang sudah berkobar di sekitar rumahnya,” kata warga yang juga menjadi korban kebakaran saat itu, Khadijah pada bakabar.com.
Beruntung, belasan barisan pemadam kebakaran dengan cepat menghalau api. Sehingga api tidak menjalar ke pemukiman padat ini.
Akibat peristiwa itu, dilaporkan 7 KK dengan 24 jiwa kehilangan tempat tinggalnya.
Berbagai bantuan pun terus mengalir kepada korban musibah kebakaran ini.
Hingga saat ini para korban kebakaran masih memerlukan uluran tangan para dermawan.