Tak Berkategori

Ini Kata Polisi Terkait Mayat Gantung Diri di HKSN Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Polisi sudah menyelidiki penyebab kematian Muhdi alias Asut alias Adit, seorang penjaga malam…

Featured-Image
Mayat gantung diri di Jalan Perdagangan HKSN Banjarmasin dievakuasi ke RS Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Eddy A

bakabar.com, BANJARMASIN – Polisi sudah menyelidiki penyebab kematian Muhdi alias Asut alias Adit, seorang penjaga malam yang gantung diri di kawasan Jalan Perdagangan HKSN, Banjarmasin Utara, Jumat (17/05/2019) pagi.

Hasil pemeriksaan dipastikan pemuda lajang itu murni bunuh diri. Kapolsek Banjarmasin Utara Kompol Ukkas M Kitta melalui Kanit Reskrim Iptu Fathony Bahrul Arifin kepada bakabar.com mengatakan, tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Apalagi, sebelum menjalankan aksinya, korban mengaku akan melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri kepada salah satu kerabatnya bernama Nurani.

Baca Juga: Breaking News: Warga HKSN Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

"Dari hasil olah TKP, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Ini murni bunuh diri. Untuk motifnya kami masih selidiki," Fathony Bahrul Arifin di Banjarmasin.

Menurut Fathony, Kematian korban terlihat memang sudah direncanakan. Hal itu diperjelas dengan keterangan saksi Nurani, yang mengatakan bahwa korban melakukan panggilan video call usai salat subuh.

"Mendengar ucapan tersebut, kemudian saksi langsung mendatangi pos jaga malam itu. Saat sudah sampai di TKP, ia mendapati korban sudah tergantung pada seutas tali tas," tandasnya.

Sebelumnya, Warga Komplek HKSN Permai RT 26, Kelurahan Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara pada Jumat (17/5) pagi dihebohkan dengan temuan sosok mayat tergantung di dalam pos jaga malam.

Baca Juga: Fakta Temuan Mayat Gantung Diri di Jalan Perdagangan HKSN Banjarmasin

Korban yang diketahui bernama Muhdi alias Asut alias Adit, merupakan petugas jaga malam Komplek HKSN Permain. Kematian korban membuat warga berbondong-bondong ke lokasi untuk menyaksikan proses evakuasi korban.

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner