News

Ini Hasil Ops Keselamatan Intan 2024 di Kalsel

Ada sebanyak 5.546 pelanggaran yang telah ditindak, baik secara elektronik maupun teguran.

Featured-Image
Ditlantas Polda Kalsel mencatat ada ada sebanyak 5.546 pelanggaran yang ditindak dalam Ops Keselamtan Intan 2024, baik secara elektronik maupun teguran. Foto: Ditlantas Polda Kalsel

bakabar.com, BANJARMASIN - Kesadaran untuk menjaga keselamatan saat berkendara di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih belum sesuai harapan.

Pasalnya, jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Banua masih banyak terjadi. 

Ditlantas Polda Kalsel mencatat sepanjang Operasi Keselamatan Intan 2024 yang dilaksanakan selama 14 hari dari 4 - 17 Maret lalu, ada sebanyak 5.546 pelanggaran yang telah ditindak, baik secara elektronik maupun teguran.

“Totalnya ada lima ribu lebih pelanggaran yang ditindak untuk seluruh wilayah Kalsel, baik melalui tilang ETLE statis, ETLE mobile, maupun teguran,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel, Kombes Pol Robertho Pardede melalui Kabag Binopsnal, Kompol Abdul Rahman, Selasa (19/3).

Kompol Abdul Rahman mewakili Dirlantas Polda Kalsel Robertho Pardede saat memberikan keterangan, Selasa (19/3). Foto: Syahbani
Kompol Abdul Rahman mewakili Dirlantas Polda Kalsel Robertho Pardede saat memberikan keterangan, Selasa (19/3). Foto: Syahbani

Rinciannya dari total pelanggaran tersebut, ada sebanyak 338 pengendara ditilang melalui ETLE statis yang tersebar di seluruh Kalsel. Jumlah ini pun naik signifikan dibanding 2023 lalu. Dimana saat itu tercatat hanya ada 17 pelanggaran yang ditindak.

“Selisihnya sebanyak 321 pelanggaran. Atau naik 1.800 persen dari 2023 lalu,” beber Rahman.

Selanjutnya dari penindakan melalui ETLE mobile ada sebanyak 763 pelanggaran. Jumlah ini juga naik dibanding 2023 lalu. Dimana saat itu tercacat ada sebanyak 110 pelanggaran.

Kemudian untuk pelanggaran yang mendapat sanksi teguran di Operasi Keselamatan Intan 2024 ini ada sebanyak 4.445 kasus. Jumlah ini juga naik, sebab di 2023 tercatat ada sebanyak 3.925 pelanggaran.

“Dalam operasi ini kita mengedepankan penindakan yang bersifat edukasi secara preemtif dan preventif. Sehingga untuk tilang manual ditiadakan,” jelasnya.

Meski pada penindakan pelanggaran mengalami kenaikan, namun untuk jumlah kecelakan baik yang mengakibatkan luka ringan, berat, hingga meninggal dunia diklaim mengalami penurunan di 2024.

Dari data resmi Ditlantas Polda Kalsel tercatat ada 33 kecelakan sepanjang operasi digelar. Dimana 11 diantaranya kecelakaan maut, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. 

“Ada sebelas laka yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia,” ungkap Rahman.

Kendati demikian, jumlah kecelakaan maut ini menurun dibanding pada saat operasi 2023. Dimana pada tahun lalu tercatat sebanyak 14 kejadian. Atau turun sebanyak 21 persen.

Kemudian untuk kecelakaan yang mengakibatkan korban luka berat ada sebanyak dua kasus. Jumlah ini pun menurun dibanding 2023 lalu. Dimana saat itu ada sebanyak empat kasus kecelakan yang terjadi.

Lalu untuk kecelakaan yang mengakibatkan korban mengalami luka ringan ada sebanyak 32 kasus. Jumlah ini juga mengalami penurunan dibanding 2023 lalu. Dimana saat itu tercatat ada sebanyak 34 kasus.

“Sementara untuk kerugian materil di 2024 akibat 33 kecelakan ini sebanyak Rp48.950.000, ini turun dibanding 2023 lalu. Kalau tahun lalu nilainya Rp113.100.000,” jelas Rahman.

Rahman menekanan, dilaksanakan Operasi Keselamatan Intan 2024 yang berbarengan dengan pencanangan Aksi Keselamatan Jalan memang bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.

Selain itu yang tak kalah penting, juga bertujuan untuk menekan angka fatalitas korban kecelakaan serta pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara.

“Kami selalu mengharapkan kepada masyarakat khususnya di Kalsel untuk selalu menaati peraturan lalu lintas, tidak melakukan pelanggaran. Karena apabila itu dilanggar tentunya kita sendiri yang rugi,” pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner