bakabar.com, JAKARTA – Meski dapat menggunakan efek, sutradara sekuel film Avatar 2, James Cameron, ngotot melakukan syuting di bawah air.
Berbarengan dengan kemajuan teknologi film, pengambilan gambar dalam air bisa dilakukan dengan teknologi motion capture di darat.
Kemudian semua pemain dalam film bergantungan menggunakan tali, sehingga terlihat seolah-olah berada di air.
Diketahui motion capture merupakan teknologi yang memproses dan merekam gerakan suatu objek, lalu ditransfer dalam objek digital.
Namun demikian, James Cameron enggan terlalu banyak memanfaatkan motion capture untuk kepentingan syuting sekuel Avatar 2.
“Teknologi itu akan membuat semuanya tidak terlihat nyata,” seru James Cameron seperti dilansir Detik, Rabu (15/12).
Tidak sekadar beropini, karena sudah dilakukan syuting dalam air dan pengambilan gambar menggunakan dry for wet (pemain digantung agar terlihat melayang).
“Saya membiarkan mereka melakukan tes. Kami merekam gambar dengan teknik dry for wet, lalu kami juga merekam gambar di dalam air. Hasilnya sama sekali tidak mendekati satu sama lain,” tegas James.
Akhirnya proses syuting Avatar 2 pun dilakukan di dalam tangki air. Mereka menghabiskan 900 ribu galon atau setara 3,4 juta liter air.
Meski gambar terlihat nyata dan pengeluaran yang cukup besar, terselip kekhawatiran soal pemasukan dari Avatar 2. Terlebih sekuel ini akan dirilis di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Memproduksi film besar dan mahal harus menghasilkan banyak uang, sedangkan dunia masih dihantui Covid-19. Tapi siapa yang tahu? Ini benar-benar seperti taruhan,” tandas James.
Avatar 2 akan berlatar 14 tahun, setelah sekuel film pertama. Dikisahkan Jake Sully (Sam Worthington) dan Neytiri (Zoe Saldana) telah menikah dan tengah mempersiapkan petualangan pertama anak mereka.
Sekuel Avatar 2 memperkenalkan ras bangsa Na’vi lain yang hidup di bawah air bernama Metkayina. Kate Winslet yang akan memerankan karakter baru bernama Ronal dari suku baru ini.