bakabar.com, BANJARBARU – Per Desember 2019, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya Kota Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 0,57 persen atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139,35 pada November 2019 menjadi 140,15 pada Desember 2019.
Selain itu, tingkat inflasi tahun kalender 2019 sebesar 4,15 persen dan laju inflasi tahun ke tahun adalah sama sebesar 4,15 persen.
Demikian sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel tentang Perkembangan IHK/Inflasi Provinsi Kalsel Desember 2019 per 2 Januari 2019.
Disampaikan Kepala BPS Kalsel, Diah Utami, inflasi tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas angkutan udara, ikan air tawar jenis gabus, telur ayam ras, ikan bakar dan ikan nila.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain: bahan bakar rumah tangga, ikan kembung, daging ayam ras, cabai merah, dan ikan asin telang.
"Inflasi di Kota Banjarmasin pada Desember 2019 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran," ujar Diah saat jumpa pers di kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Kamis (02/01) siang.
Diah memerincikan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen.
Kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen. Kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,30 persen.
"Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan, yaitu kelompok kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,29 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,14 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,03 persen," jelasnya.
Kondisi ini menempatkan Banjarmasin sebagai kota dengan inflasi terendah posisi ke lima dari 8 kota yang mengalami inflasi menurut regional kota di Kalimantan.
"Kondisi kota-kota lain yang berada di Pulau Kalimantan di luar Kota Banjarmasin, menurut analisis BPS yakni inflasi tertinggi terdapat pada kota Tarakan sebesar 1,09 persen diikuti kota Sampit sebesar 0,70 persen lalu kota Balikpapan 0,68 persen, kota Palangkarata 0,63 dan kota Banjarmasin 0,57 persen," ungkap Diah.
Untuk diketahui, di regional Kalimantan kota yang mengalami deflasi ialah Singkawang sebesar -0,01 persen.
Baca Juga: Tamu Asing Meningkat, TPK Hotel Berbintang Kalsel Naik
Baca Juga: Kendala UMKM Kalsel, dari Masalah Permodalan hingga Pemasaran di Ritel Modern
Baca Juga:Dua Faktor Duta Mall Jadi Pemasukan Terbesar Banjarmasin
Baca Juga:Per November 2019, Ekspor Kalsel Turun
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah