Tak Berkategori

Inflasi, 3 Komoditas Potensial Paling Diwaspadai di Kaltara

apahabar.com, TARAKAN – Hingga pekan ketiga Januari ini, inflasi diperkirakan masih akan terjadi. Survei Pemantauan Harga…

Featured-Image
Ilustrasi Kota Tanjung Selor. Foto-net

bakabar.com, TARAKAN – Hingga pekan ketiga Januari ini, inflasi diperkirakan masih akan terjadi.

Survei Pemantauan Harga (SPH) Kalimantan Utara (Kaltara) oleh Bank Indonesia (BI) menyebutkan kenaikan harga akan terjadi pada awal 2019 ini.

Daging ayam ras, bawang merah, dan ongkos angkutan udara, menjadi komoditas potensial penyumbang inflasi paling diwaspadai di Kaltara.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, meminta kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltara 2019 untuk fokus mengendalikan tiga komponen tersebut.

Saat ini, standarisasi data harga dalam rangka penyusunan database sebagai dasar tindaklanjut pengendalian inflasi perlu dilakukan.

Baca Juga: Inflasi, TPID Kaltara Usulan Pembentukan BUMD Pangan

Di Kaltara pengawasan harga komoditas strategis mengandalkan BPS, BI dan Disperindagkop-UKM.

“Ketiganya harus menyatukan pemahaman mengenai standarisasi data harga sehingga tak menimbulkan perbedaan dan langkah tindak lanjut pengendalian inflasi lebih tepat sasaran," jelas Irianto dikutip dalam laman resmi Kaltara, Senin 21 Januari 2019.

Sebagai informasi, pada Desember 2018, inflasi Kaltara tertinggi setelah Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni sebesar 1,60 persen. Sementara inflasi nasional, di bulan yang sama hanya 0,62 persen. Secara tahunan, inflasi nasional tercatat 3,13 persen sedangkan Kaltara 5,00 persen. Hal ini menempatkan Kaltara kedalam 5 provinsi yang berada di atas target nasional.

Sumber tekanan inflasi pada Desember 2018 terjadi pada kelompok administered price dan volatile foods sebagai dampak kenaikan permintaan dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru.

BI Kaltara memaparkan bahwa karakteristik inflasi di Kaltara, dalam 6 tahun terakhir inflasi Kaltara memiliki 2 siklus utama. Yakni, inflasi akan meningkat yang disebabkan kenaikan permintaan pada momen hari-hari besar keagamaan dan nasional (HBKN) dan liburan. Lalu, inflasi relatif menurun sesudah HBKN dan liburan.

Baca Juga:Harga Tiket Pesawat Naik, Kaltara Bersurat ke Pusat

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner