Kalsel

Indonesia Waspada Omicron, Tanah Laut Alami Lonjakan Kasus

apahabar.com, PELAIHARI – 150 daerah di Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 di saat dunia tengah mewaspadai…

Featured-Image
Dua anak mengayuh sepeda di dekat mural kampanye penanggulangan Covid-19 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kalsel mencatat satu penderita baru pada 8-9 November kemarin. Foto: Antara

bakabar.com, PELAIHARI – 150 daerah di Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 di saat dunia tengah mewaspadai kemunculan varian Omicron atau B.1.1.529. Dari Kalsel, lonjakan terjadi di Tanah Laut.

Situasi Covid-19 dunia pada November dilaporkan lebih buruk dibanding Oktober 2021.

Menurut Our World in Data, selama 1-26 November tercatat 13,49 juta kasus konfirmasi dan 188 ribu kematian atau rata-rata 519 ribu kasus konfirmasi dan 7.247 meninggal harian.

Pada Oktober, terdapat 418 ribu kasus konfirmasi dan 6.972 kematian harian.

WHO, sebut Anggota Tim Pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muttaqin, mengonfirmasi varian ini pada 26 November sebagai Variant of Concern.

“Karena kemampuannya menular dengan cepat serta meningkatkan risiko reinfeksi,” ujarnya, Minggu (28/11).

Sebanyak delapan negara telah mengonfirmasi kasus Covid-19 yang disebabkan Omicron.

Berdasar hasil pemeriksaan genom yang diunggah ke database GISAID per 28 November, terbanyak Afrika Selatan dengan jumlah 99 kasus.

Sementara jumlah penduduk yang dikonfirmasi positif sepekan terakhir di negeri Nelson Mandela itu mencapai 24 ribu atau 8 kali lipat dari pekan sebelumnya.

Indonesia perlu merespons cepat kemunculan Omicron sebagai bentuk mitigasi. Tak hanya pelarangan pelaku perjalanan dari Afrika, tetapi pengetatan pintu masuk serta menurunkan mobilitas domestik dan lokal.

“Meski kenaikan kasus di banyak daerah di Indonesia saat ini tak bisa dikaitkan dengan Omicron, kita harus tetap waspada,” ujarnya.

150 kabupaten/ kota di penjuru Indonesia mengalami kenaikan kasus konfirmasi dalam sepekan terakhir (20-26 Nov). Dibanding sepekan sebelumnya, jumlah kasus di 150 daerah mencapai 58% kasus nasional.

Lantas, bagaimana dengan Kalsel? Kasus konfirmasi tertinggi berasal dari Tanah Laut.

Sepekan terakhir, tercatat lima kasus baru Covid-19. Padahal sepekan sebelumnya Tanah Laut nol kasus.

Setelah Tanah Laut, ialah Banjarmasin. Kasus konfirmasinya mencapai empat kasus atau naik dua kasus dibanding pekan sebelumnya.

Terbanyak selanjutnya adalah Banjar. Sepekan terakhir tercatat tiga kasus baru di Banjar meski menurun dibanding pekan sebelumnya; 4 kasus.

Sementara lima daerah lain; Kotabaru, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tabalong, Balangan, dan Banjarbaru, masing-masing dua kasus. Tak ada lonjakan signifikan terkecuali HSS dengan 4 kasus.

Lalu, bagaimana dengan kemampuan tracing atau pelacakan kontak erat di Kalsel?

Berdasarkan asesmen Kementerian Kesehatan per 26 November, rasio kontak erat di Kalsel mencapai 7,3.

Di tingkat daerah, tertinggi ialah Kotabaru 30, Banjarmasin 10, Banjarbaru dan Banjar 5.

“Yang lainnya rendah,” ujarnya.

Sempat Tinggal 1 Kasus Covid-19, Kalsel Masih Perlu Belajar dari Vietnam

Komentar
Banner
Banner