Sport

INASP Fokus Pembinaan Pemanah Usia Dini

apahabar.com, BANJARMASIN – Tingginya peserta kejuaraan memanah Borneo Open V di Banjarmasin, membuat Presiden Indonesia Archery…

Featured-Image
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina (kemeja sasirangan) dan Presiden (INSP) Defrizal Siregar (disamping kanan Walikota) bersama puluhan pemanah pemula Borneo Open V. Foto-apahabar.com/Ahya Firmansyah

bakabar.com, BANJARMASIN – Tingginya peserta kejuaraan memanah Borneo Open V di Banjarmasin, membuat Presiden Indonesia Archery School Program (INASP) Defrizal Siregar bangga. Apalagi jumlah peserta anak-anak cukup banyak.

Hal ini, menurutnya sejalan dengan program INASP yang fokus pada pembinaan anak-anak khususnya sekolah dasar (SD).

“Kenapa kita konsen pada pemula khususnya anak-anak SD, masalahnya ada diregenerasi, tidak adanya pembinaan usia dini sejak dulu, itu disaat tahun 2010 ke bawah. Baru ditahun 2011 kita menginisiasi mulai fokus pada anak-anak SD,” kata Defrizal saat pembukaan Borneo Open V, Sabtu (23/2) di Banjarmasin.

Baca Juga:Borneo Open V, Pemanah Kalsel Dominasi Juara

Menurut Defrizal, panahan termasuk dalam olahraga elit dulunya, sehingga sangat terbatas. Akan tetapi sekarang panahan sudah mulai banyak peminat dan digandrungi anak-anak. Hal ini dapat dilihat dari antusias peserta kejuaraan memanah Borneo Open V di Banjarmasin.

Defrizal menambahkan, bahwa pengenalan panahan pada anak-anak SD berbeda dengan atlet. Pengenalan olahraga ini dilakukann dengan metode konsep pendidikan, sehingga menarik dan nyaman bagi anak-anak berolahraga.

“Diusia anak-anak ini, dapat dilakukan pematangan tekhnik dan fisik, sesuai dengan kemampuan fisik mereka. Terlebih pendekatan olahraga ini friendly lah kepada mereka,” kata Defrizal.

Dipilihanya Banjarmasin sebagai tuan rumah, menurut Defrizal karena INASP sendiri salah satu awalnya ada di Kalimantan Timur, yang merupakan provinsi tetangga. Maka ketika diminta orangtua dan para guru menjadi fasilitator pemanah pemula, tak mungkin ditolak.

“Jadi selama empat seri ini kenapa selalu di Kaltim, karena di sana itu banyak klub-klub panahan, dan saya menunggu, daerah mana lagi yang siap, ternyata Banjarmasin siap.

Diawalnya saja menjadi tuan rumah ada 350 peserta, hampir-hampir menyamai jumlah peserta sewaktu di Kaltim. Artinya hampir sama, dan saya berharap seri selanjutnya masih Banjarmasin, sehingga bisa terlihat peningkatannya, ” pungkasnya.

Baca Juga:Selain MotoGP, Dorna juga Umumkan Indonesia Gelar WSBK

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner