Tak Berkategori

Imbas Wabah Covid-19, Kafe di Tapin Terancam Gulung Tikar

apahabar.com, RANTAU – 17 hari terakhir setelah diberlakukannya sosial distancing, kedai kopi atau kafe sepi pengunjung….

Featured-Image
Sejumlah café di kabupaten Tapin sepi pengunjung. Foto-apahabar.com/Muhammad Fauzi Fadilah

bakabar.com, RANTAU – 17 hari terakhir setelah diberlakukannya sosial distancing, kedai kopi atau kafe sepi pengunjung. Kondisi ini membuat usaha mereka terancam gulung tikar.

Imbas Covid-19 dirasa dampaknya oleh Ubad (27) pemilik kafe Bukan Tuang Kopi. Dia mengaku sudah 17 hari tidak mengijinkan pengunjungnya untuk nongkrong seperti biasa di kedainya.

“Jelas, kami sangat merugi. Dan sekarang aku terpaksa memulangkan karyawan untuk rehat sejenak,” ujarnya.

Kafe yang biasa rami ditongkrongi kaula muda untuk ngopi sambil diskusi itu kini hanya melayani bungkus dan pesan antar. Penghasilan yang didapat pun tak seberapa.

“Paling 3 sampai 4 botol, bahkan nihil. Ya, wajar lah, ngopi gak sambil nongkrong atau ngobrol kan ga asik,” ujar Ubad.

Menurut Ubad, hampir semua jenis kafe yang ramai dikunjungi di Tapin saat ini sama, sunyi hampir tak ada pembeli.

“Maklum lah, sekarang kan lagi maraknya wabah Corona. Kita tidak menuntut bantuan atau sejenis tunjangan atas kerugian ini.

img

Ubad, pemilik Cafe Bukan Tuang Kopi. Foto-bakabar.com/Muhammad Fauzi Fadilah

Suasana sekarang sedang rumit, pemerintah daerah kita saat ini mungkin sedang pusing, dalam upaya pencegahan atau memutus rantai penyebaran Covid-19. Semoga saja cepat berlalu,” ujar Ubad.

Hal yang sama juga dirasakan Ari, pemilik Kafe Ruai Rindu. Kafenya sepi pengunjung, sehingga membuatnya harus memulangkan karyawannya.

“Terancam bangkrut bro, apalagi kalaunya di tempat ku dalam 1 bulan bayar sewa 2 juta (rupiah), belum lagi (bayar) ini itu,” rintih Ari.

Ari mengharapkan solusi dari pemerintah daerah, bagaimana caranya agar Kafe tetap buka di tengah diberlakukannya physical distancing. Dan pembeli yang datang tidak dibubarkan aparat keamanan.

“Kita tak tau sampai kapan pandemi ini berakhir. Kita harapkan ada solusi oleh pemerintah daerah, tak hanya saya, tapi juga hal itu untuk kawan kawan yang lain, kita semua perlu uang untuk hidup,” ujarnya.

Update terkini Senin, (6/4) pukul 7 WITA, dari website resmi Covid-19 Tapin, 35 ODP saat ini dalam proses inkubas. 1 warga dinyatakan PDP, saat ini masih dalam proses pemeriksaan selanjutnya. Untuk pasien positif, masih nihil.

“Bagi masyarakat Tapin yang datang dari daerah terdampak Covid-19 agar segera melaporkan diri ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat,” begitu imbauan dari websiteppcovid19.tapinkab.co.id.

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi call center 0811509119.

Reporter: Muhammad Fauzi FadilahEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner