bakabar.com, BANJARMASIN – Gegara pandemi Covid-19, PDAM Bandarmasih harus mengalami kerugian selama tahun 2020. Kerugian itu sebanyak 2 persen atau sekitar Rp 2 miliar.
"2 persen ini rincian setahun dari pendapatan Rp 26 miliar per bulan," ujar Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Yudha Achmady, Selasa (16/2).
Ia menerangkan, penurunan pendapatan itu dampak konsumsi air dari golongan niaga dan industri.
Turunnya konsumsi air bersih sektor industri dan niaga dikarenakan usaha mereka lesu saat awal pandemi Maret lalu.
Golongan niaga ini meliputi bisnis perhotelan hingga perusahaan.
"Turunnya itu karena mereka tidak ada aktivitas," ucapnya.
Selain itu, ia menerangkan beberapa instalasi penyaluran air pihaknya sempat terendam saat bencana banjir dan air pasang.
Dilaporkan, ketinggian air hingga pinggang orang dewasa.
Namun keadaan tersebut langsung diatasi dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang besar.
"Tidak ada yang rusak, tapi terganggu pendistribusian. Ini sudah pulih semuanya," pungkasnya.