Kalsel

Ikuti Salat Gerhana di Sabilal, Warga Jalan Hasan Basri Teteskan Air Mata

apahabar.com, BANJARMASIN – Puluhan warga berbondong–bondong memadati halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Kamis (26/12) pukul 12.30….

Featured-Image
Penampakan matahari saat gerhana sebagian terjadi di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Kamis (26/12). Foto diambil oleh wartawan senior LensaBangkaBelitung.com, Nico Alpiandy, dengan menggunakan kamera handphone Huawei, sekitar pukul 12.30 WIB.

bakabar.com, BANJARMASIN – Puluhan warga berbondong-bondong memadati halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Kamis (26/12) pukul 12.30.

Mereka enggan melewatkan fenomena Gerhana Matahari parsial.

Dalam kesempatan tadi, masyarakat berbondong-bondong mengikuti Salat Gerhana Matahari usai ba’da Zuhur.

Salat sunah yang diimami Ustaz H Sofyan al-Hafizh tersebut berlangsung khusyuk.

Warga Banjarmasin Mahayah (59) tampak paling merasakannya.

Mahayah bahagia bisa menjalani ibadah langka tersebut pada tahun ini.

Saat Khatib Drs KH Darul Quthni naik ke atas mimbar, air mata Mahayah keluar begitu saja membasahi pipinya.

Mahayah datang ke Masjid tertua di Kalimantan Selatan itu. Mengendarai sepeda motor roda dua dari alamat rumahnya di Jalan Hasan Basri.

“Sengaja datang ke sini, karena Salat Gerhana ini tidak rutin kan dan juga melengkapi ibadah kita karena belum tentu tahun depan kita merasakan ini kembali,” ujar Mahayah.

Fenomena gerhana matahari ini disebut terjadi tak terlalu sering.

Karenanya, dalam beberapa tahun ke belakang, Masjid Sabilal Muhtadin melaksanakan salat sunah ini.

Terlebih, posisi masjid tersebut adalah tempat ibadah tertua di Banua.

“Sesuai dengan pesannya, Salat Gerhana ini dikhususkan untuk menyadari diri kita bahwa masih banyak dosa sehingga orientasi banyak bertaubat,” pungkas Ketua Pengurus Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Darul Quthni.

Ketika menyadari hal demikian, Quthni berkata agar jemaah menerangkan amalan itu untuk menghadapi kehidupannya yang cerah.

Adanya fenomena gerhana bulan manfaatnya begitu signifikan. Fenomena ini bisa dijadikan tolok ukur keakuratan hasil hisab. Termasuk mengagumi cipataan Allah.

Dari situ manusia diingatkan agar tak mempunyai sifat takabur dalam dirinya.

“Kita ingin juga Salat Gerhana ini berperan untuk kontribusi kepada Banua dan bangsa bisa tercapai,” tuturnya.

Fenomena Gerhana Matahari bisa diamati di beberapa belahan bumi manapun.

Hanya saja ada beberapa tempat di Indonesia tidak bisa menyaksikan kebesaran Tuhan ini secara utuh.

img

Puluhan warga berbondong-bondong memadati halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Kamis (26/12) pukul 12.30. Mereka enggan melewatkan fenomena Gerhana Matahari parsial. Foto-bakabar.com/Bahaudin Qusairi

Baca Juga: Gerhana Matahari Cicin Terlihat Sempurna di Simeulue

Baca Juga: Jelang Gerhana, BMKG: Perkiraan Cuaca Cerah Berawan

Baca Juga: Kalsel Tak Dilewati Gerhana Matahari Cincin, Ini Penjelasan BMKG

Reporter: Bahaudin QusairiEditor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner