bakabar.com, KANDANGAN – Kepala Disnaker Koperasi Usaha Kecil dan Perindustrian Hulu Sungai Selatan (HSS), Hendro Martono punya kesan terhadap program JKN-KIS.
Dia maupun keluarga merasakan manfaat program pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini.
Pengalaman Hendro tentang JKN-KIS berangkat dari salah satu keluarganya.
"Kurang lebih pada medio 2014, kami mendapati kenyataan. Salah satu anggota keluarga kami mengidap kanker yang cukup ganas. Kanker payudara tepatnya," kata Hendro belum lama tadi.
Prosedur demi prosedur dijalani. Seperti pemeriksaan dan pengobatan dari fasilitas kesehatan (faskes) pertama hingga rujukan.
"Sempat dirujuk ke RS Ulin di Banjarmasin, sempat ditangani di sana, opname. Hasil observasi tim dokter, diputuskan harus dilakukan tindakan bedah untuk mengangkat sel kanker," ungkap Hendro.
Operasi berhasil dilalui, prosedur selanjutnya yang harus dilalui adalah kemoterapi. Sebanyak 4 kali kemoterapi.
"Keluarga saya tadi merasa sehat setelah melalui beberapa prosedur itu. Alhamdulillah bisa beraktivitas normal seperti biasanya dan terus rutin melaksanakan kontrol ke rumah sakit," lanjut Hendro.
Namun pada 2019, keluhannya kembali muncul. Setelah diperiksakan, mengharuskan keluarga Hendro itu menjalani kemoterapi lagi sebanyak 9 kali.
Rujukan untuk berobat ini tidak hanya di Kalsel saja. Tetapi sampai ke rumah sakit di Semarang, Jawa Tengah.
"Karena RS Ulin di Banjarmasin sudah tidak bisa menangani, maka dirujuk ke untuk memperoleh layanan radioterapi," tutur Hendro.
Sekitar 33 kali menjalani penyinaran, kata Hendro, akhirnya anggota keluarganya ‘berpulang’.
Setelah melewati perjuangan itu, pihak keluarga merasakan haknya sebagai peserta JKN-KIS.
"Kami merasakan manfaat JKN-KIS yang menanggung seluruh biaya pengobatan ini. Semuanya kami lalui dengan gratis dan terjamin penuh,” ungkap Hendro.
Pihak keluargan, kata Hendro telah menunaikan kewajiban untuk berikhtiar.
“Selebihnya memanglah menjadi kehendak Allah," kata Hendro mengakhiri.