Kabar Pasar

IHSG Akan Menguat Terbatas, Imbas Investor Tunggu Kabar The Fed

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pada minggu lalu dengan penguatan sebesar +34 poin atau +0,50 % ke level 6.898.

Featured-Image
Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pada minggu lalu dengan penguatan sebesar +34 poin atau +0,50 % ke level 6.898.

Penguatan didorong oleh Sektor properti & real etate, infrastruktur, financials, transportation & logistic, energy, industrial, consumer cyclicals.

Saat ini investor asing dan domestik masih menunggu kabar kebijakan suku bunga dari bank sentral AS, The Fed.

“The Fed akan melakukan pertemuan pada tanggal 2 Februari untuk penentuan suku bunga AS. Secara proyeksi, ditengah penurunan akan inflasi, diperkirakan tingkat suku bunga berpotensi kembali dinaikkan sekitar 25 bps,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Senin (30/1).

Baca Juga: Bank Sumut Siap IPO, Tawarkan Rp510 per Saham

Di Eropa, tercatat pertumbuhan ekonomi secara tahunan atau Year-on-Year (YoY), diprediksi akan mengalami penurunan dari sebelumnya 2,3 persen menjadi 1,7 persen.

“Data inflasi yang secara YoY diprediksi mulai mengalami penurunan dari sebelumnya 9,2 persen menjadi 9 persen,” ungkapnya.

Dengan data inflasi yang masih diatas 5 persen, diperkirakan bank sentral Eropa masih akan menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps, atau dari level 2,5 persen menjadi 3 persen.

Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) kembali merilis data ekonomi digital indonesia untuk tahun 2023. Tercatat, Indonesia menjadi yang pertama atas tren ekonomi digital dengan nilai transaksi dengan e-commerce sebesar USD 70 miliar.

Baca Juga: Buruan, Saham PT Hillcon Dibanderol Rp2.000/Lembar

“Jika dibandingkan dengan negara tetangga lainnya seperti Thailand sebesar USD30 miliar, Malaysia USD21 miliar, Vietnam USD21 miliar dan Filipina hanya USD7 Miliar,” tuturnya.

Bahkan Google memprediksi nilai transaksi ekonomi digital Indonesia masih akan bertambah sampai USD146 miliar.

“Hal itu menunjukkan potensi yang begitu besar dan cukup kuat untuk tren digitalisasi dalam negeri, sehingga kebijakan untuk mengembangkan ekonomi digital mencakup sejumlah bidang akan terus digenjot,” tutupnya.

Pada perdagngan hari ini, Pilarmas Inevstindo Sekuritas memperkirakan penguatan IHSG mencapai 6.900, dengan kemungkinan penurunan sampai ke level 6.819. Adapun saham-saham yang direkomendasikan, yakni PTPP, PNLF dan BBRI, yang berpotensi mengalami penguatan pada perdagangan pasar hari ini.

Editor


Komentar
Banner
Banner