bakabar.com, BANJARBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) secara nasional menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) beras di Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), mengalami kenaikan signifikan.
Pada pekan ketiga Februari 2023, Tapin masuk 10 besar dari 147 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Keuangan Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira mengatakan, pemprov melalui instansi terkait segera menindaklanjuti permasalahan tersebut.
"Begitu pula penyebab terjadinya lonjakan," ucap Fajar, Selasa (28/2).
Fajar mengakui jika harga beras di Tapin memang tinggi. Sehingga pihaknya segera melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi.
"Dan ini menjadi catatan," katanya.
Selain Tapin, ia memastikan tidak ada daerah lain di Kalsel yang IHK-nya masuk deretan nasional.
"Jadi, hanya Tapin saja yang masuk deretan nasional," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kalsel, Shinta Laksmi Dewi mengaku siap mengajak kamar dagang dan industri lainnya untuk turut andil dalam mengatasi permasalahan beras.
Bahkan pihaknya telah melakukan penandatangan kesepahaman (MoU) untuk membeli 100 ton beras dari Jawa Tengah (Jateng).
"Diharapkan ketersediaan pasokan beras di Kalsel tetap terpenuhi," ujarnya.
Di sisi lain, petani Margasari, Rifai mengungkapkan, saat ini di wilayahnya terjadi gagal panen akibat banjir.
"Sehingga padi yang ditanam warga mengalami kerusakan," bebernya.
"Biasanya dapat 25 karung hingga 1 ton, kini hanya 10-12 karung, itu tidak hanya di daerah Margasari," lanjutnya.