bakabar.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan adanya peningkatan aktivitas ekonomi selama perayaan Iduladha 2023. Peningkatan tersebut berdampak positif terhadap pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perekonomian daerah.
Selain dari kegiatan ibadah kurban, peningkatan ekonomi juga dipicu oleh sektor pariwisata daerah, imbas dari kebijakan cuti bersama yang dikeluarkan pemerintah.
"Kami melihat nilai ekonomi dari pelaksanaan kurban tahun ini berpotensi meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp24 triliun," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam keterangan tertulis, Rabu (28/6).
Hal itu seiring dengan dicabutnya status pandemi COVID-19, sehingga pelaksanaan kurban bisa berlangsung normal dan pembagian daging kurban menjadi lebih luas jika dibandingkan ketika pandemi.
Baca Juga: Cuti Bersama Iduladha, KADIN: Berdampak Baik bagi Industri Wisata
Di sisi lain, Arsjad berharap pembagian kurban mampu menjangkau lebih banyak masyarakat pasca pencabutan status pandemi. Hal itu dianggap efektif untuk menurunkan ketimpangan atau kesenjangan konsumsi daging nasional antara orang kaya dan miskin.
"Pelaksanaan kurban bisa menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah, namun juga para peternak dan UMKM apabila terkelola dengan baik," papar Arsjad.
Selain itu, cuti bersama Iduladha 2023 telah berdampak positif terhadap sektor pariwisata, sehingga mampu meningkatkan perekonomian daerah.
"Kami perkirakan bahwa cuti bersama Iduladha yang waktunya berdekatan dengan akhir pekan ditambah libur sekolah dan pencabutan status pandemi akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur. Dengan demikian, sektor pariwisata maupun UMKM akan bergeliat dan menggerakkan perekonomian, khususnya di daerah," terang Arsjad.
Baca Juga: Rakernas KADIN, Arsjad: Pentingnya Penguatan Ekosistem Ekonomi Digital
Senada, Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan Kadin Indonesia Aldi Haryopratomo menjelaskan peran UMKM dalam memanfaatkan momentum Iduladha. Menurutnya, UMKM mampu menyediakan hewan kurban berkualitas serta mengembangkan jalur pemasarannya.
Selama ini, pemerintah dan lembaga keuangan sudah memberikan dukungan bagi UMKM yang bergerak di sektor peternakan hewan agar terus terkembang. Bantuan tersebut meliputi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun pinjaman modal dengan suku bunga rendah, pelatihan bisnis, konsultasi manajemen, dan akses ke pasar dalam dan luar negeri.
"Tentu saja, masyarakat juga diharapkan bisa berperan dalam mendukung pemberdayaan UMKM sebagai penggerak perekonomian dan penciptaan lapangan kerja. Caranya dengan membeli hewan kurban dari UMKM," pungkas Aldi.