bakabar.com, BANJARMASIN - Akhirnya, identitas jasad pria terlilit rumput di Kompleks Serai, Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin Timur terkuak.
Jasad tersebut diketahui adalah Bayu Mardian (27), warga Mantuil, Banjarmasin Selatan. Belakangan, Bayu Mardian diketahui sebagai mahasiswa pecinta alam (Mapala).
Terungkapnya identitas jasad sendiri berawal saat kawan Bayu bernama Rizqon yang mengetahui adanya kabar ditemukannya sesosok mayat di kawasan Gatot Subroto.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
BREAKING! Mayat Terlilit Rumput Gegerkan Pemancing di Gatot Subroto Banjarmasin
Ia yang sempat melihat foto-foto yang beredar di medsos kaget saat melihat perawakan korban yang mirip dengan Bayu Marfian atau yang sering mereka sapa Jawaw.
Untuk menjawab penasarannya, ia pun menghubungi beberapa kawan Mapala yang satu dengan korban. Mereka kemudian mendatangi kamar jenazah RSUD Ulin.
“Saat kita melihat perawakan, cara berpakaian dan charger handphone yang ada dalam tas korban. Kami meyakini 90 persen itu adalah Bayu,” ujarnya.
Namun ia tak berani gegabah untuk mengklaim itu adalah Bayu, ia bersama kawan-kawannya pun coba untuk mengabari guna memastikan.
“Kawan-kawan juga sempat memoto tas Bayu dan dikirim ke pacarnya. Dan dibenarkan pula oleh pacarnya,” lanjutnya.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab kematian korban yang masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Pelaku Ungkap Kronologi Tombak Pemuda di Sungai Andai Banjarmasin
Diwartakan sebelumnya, sesosok mayat tanpa identitas bikin geger sejumlah pemancing di Kompleks Serai, Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin Timur, Senin (29/3).
Mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan di rawa sekitar pukul 17.30. Tubuhnya terlilit dengan rumput hingga mempersulit evakuasi petugas gabungan.
Penelusuran media ini, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Syamsir dan ketiga temannya.
Mereka mengetahui ada mayat setelah melihat kaki yang mengapung dikelilingi semak-semak.
"Baru kita sampaikan ke RT," tutur warga Sungai Miai ini.
Tukang bangunan di sekitar lokasi mayat, Waris (43) menyampaikan bahwa keempat saksi mata memang kerap memancing ikan di lokasi temuan.
Sementara, mereka memperkirakan bahwa mayat tersebut bukanlah warga sekitar. Apalagi, kata dia, tidak ada warga melaporkan kehilangan sanak keluarganya.
"Tidak pernah ada. Kira kira orang luar," ucapnya.
Waris tak sempat melihat mayat berbaju hitam tersebut. Alasannya karena sudah mengeluarkan bau tidak sedap.
"Tidak tahan, karena baunya sampai ke sini," pungkasnya.
Saat berita ini ditayangkan, mayat tersebut sudah dibawa petugas menggunakan kendaraan emergensi ke RSUD Ulin Banjarmasin.