bakabar.com, BANJARMASIN - Berakhir sudah jabatan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, sebagai Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Apeksi Regional Kalimantan periode 2016-2019.
"Alhamdulillah, semua target-target program kerja sudah terwujud, sudah selesai. Setiap tahun ada 3 pelaksanaan raker dan selama ini berjalan baik secara bergantian di kota-kota Kalimantan," ungkap Ibnu di sela Muskomwil V Apeksi Regional Kalimantan ke-IX Tahun 2019, di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Selasa (26/11).
Belum lama tadi, Presiden Joko Widodo memutuskan Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara (IKN) yang baru. Kaltim menggantikan DKI Jakarta. Sebagai daerah penyangga, sejumlah kota di Kalimantan yang memiliki posisi strategis bakal diuntungkan atas pemindahan IKN, termasuk Banjarmasin.
Ibnu Sina yakin daerah-daerah itu bakal mengalami perubahan yang cukup pesat. Mulai dari perubahan tata ruang, hingga rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang.
"Kita ini sebagai penyangga. Pintu gerbang ekonomi Kalimantan, salah satu yang paling besar adalah kota Banjarmasin," sebut dia.
Dicontohkannya seperti pada kawasan pelabuhan Trisakti yang menjadi arus perdagangan terbesar kedua setelah Surabaya. Sehingga, arus perdagangan barang maupun jasa untuk tujuan luar kota Banjarmasin, berasal dari wilayah di bawah naungan PT Pelindo 3 ini.
"Baik itu ke Kaltim, Kalteng atau lainnya, sebagian besar dari sini. Para pedagang itu kebanyakan adalah pedagang Banjar yang mengambil barang ke Banjarmasin," ungkapnya.
Dari situ, Ibnu menilai skala pertumbuhan ekonomi membuat posisi Banjarmasin semakin baik. Semakin banyak permintaan akan kebutuhan IKN kata dia, akan membawa dampak perubahan yang besar pula bagi Kota Seribu Sungai, julukan Banjarmasin.
"Walaupun yang paling terdampak langsung adalah Balikpapan dan Samarinda, seperti Balikpapan hanya berjarak 40 kilometer saja. Kami berharap Banjarmasin bisa menjadi kota satelitnya, semacam Bandungnya Jakarta," tutur dia.
Pemindahan IKN jadi bahasan utama dalam musyawarah siang tadi. Muskomwil V tahun ini mengusung tema, dampak pemindahan IKN terhadap kota-kota di Kalimantan dari segi infrastruktur, sosial dan lingkungan hidup.
Dalam sambutannya mewakili Ketua Umum Apeksi, Airin Rachmi Diany, Rizal Effendi memaparkan pertemuan sembilan wali kota di Kalimantan ini sebagai wujud menyambut baik keputusan pemindahan IKN oleh Presiden Joko Widodo April lalu.
"Tentunya rencana pemindahan IKN ini kita sambut dengan baik dengan harapan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, akan semakin merata di seluruh wilayah Indonesia," papar Rizal.
Pemindahan IKN ke Kaltim, atas dasar pertimbangan presiden akan tidak meratanya pertumbuhan ekonomi di luar pulau Jawa. Penempatan IKN di wilayah Kaltim, kata dia, menjadi sebuah kebanggaan. Namun, kepercayaan juga harus diimbangi dengan perencanaan. “Yang matang dan bijaksana,” ujar wali kota Balikpapan itu.
"IKN yang baru tentunya harus menjadi ibu kota yang ideal, baik dari berbagai aspek, tata ruang, infrastruktur maupun ekonomi dan sosial," sebutnya.
Adapun, pertemuan sembilan wali kota itu juga sekaligus penyerahan jabatan baru bagi ketua baru Komwil V Apeksi di periode selanjutnya. Berdasarkan hasil kesepakatan bersama, Wali Kota Tarakan, Khairul,ditunjuk sebagai Ketua Komwil V Apeksi Regional Kalimantan periode 2019-2022.
Ini ditandai dengan penyerahan bendera Pataka oleh Ibnu didampingi Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, selaku wakil Ketua Dewan Pengurus Apeksi bidang ekonomi dan keuangan. Yang kemudian diserahkan kepada Khairul.
Baca Juga: Wisata di Ibu Kota Negara, Gubernur: Orang Kaltim Harus Senang Dulu
Baca Juga: PPU, Calon Ibu Kota RI Terima Bantuan Ribuan PJU dan Power Cell
Reporter: Musnita Sari
Editor: Fariz Fadhillah