bakabar.com, JAKARTA - Banjir merendam ratusan hektare tanaman padi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini disebabkan meluapnya sejumlah aliran irigasi karena tingginya intensitas hujan sejak tiga hari terakhir.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Fathul Gani mengungkapkan dari perkiraan ada ratusan hektare tanaman padi di NTB yang terendam banjir.
"Kalau ditotal ya bisa ratusan hektare (terendam banjir). Tapi, berapa angka pastinya masih dalam pendataan petugas di lapangan," kataFathul Gani, Minggu (25/12) melansir Antara.
Baca Juga: Banjir Rob Landa 3 Kecamatan di Kabupaten Pemalang
Ia mengatakan lahan persawahan yang terendam ini berada di Kabupaten Lombok Tengah dan Kecamatan Lembar dan Gerung di Kabupaten Lombok Barat. Tanaman padi yang terendam ini berada di dataran rendah dan aliran air tidak begitu lancar.
"Yang paling terdampak rata-rata area pertanian yang berada dekat dengan radius pesisir, dataran rendah, aliran air tidak begitu lancar, kemudian air laut juga lagi pasang," ungkapnya.
Menurutnya, lahan persawahan yang terendam banjir ini rata-rata baru berumur 14 hari atau dua minggu setelah ditanam, sehingga diperkirakan masih aman dari kerusakan.
Baca Juga: Banjir Merendam Aceh Utara, 2.405 Jiwa Mengungsi
Mereka telah melakukan upaya untuk mengantisipasi kerusakan dengan gerak cepat melakukan perbaikan pada drainase-drainase untuk mengalirkan genangan air sehingga tanaman padi tidak terlalu lama terendam.
"Yang paling mungkin untuk kita lakukan dan instruksikan dalam situasi saat ini adalah mengupayakan aliran genangan di area tanam lancar dengan perbaikan serta membuat drainase yang sederhana untuk mengalirkan genangan," terang mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB ini.
Meski demikian, Fathul berharap kondisi cuaca seperti yang terjadi saat ini tidak berlangsung lama. Kemudian, air yang merendam areal sawah tidak berarus sehingga tidak menimbulkan kerusakan parah.
"Insya Allah, lahan padi masih aman dengan catatan aliran drainase berfungsi dengan baik, karena rata-rata usia tanam baru satu minggu hingga dua minggu," katanya.
Baca Juga: Banjir Merendam Aceh Utara, 2.405 Jiwa Mengungsi
Sementara, BPS NTB memperkirakan pada 2022, luas panen padi diperkirakan sebesar 269,83 ribu hektare dengan produksi sekitar 1,46 juta ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 diperkirakan sebesar 829,79 ribu ton.
Luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 269,83 ribu hektare, mengalami penurunan sebanyak 6,38 ribu hektare atau 2,31 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 276,21 ribu hektare.
Produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 1,46 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebesar 37,36 ribu ton GKG atau 2,63 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 1,42 juta ton GKG.
Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 829,79 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 21,28 ribu ton atau 2,63 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 808,51 ribu ton.