bakabar.com, BANJARMASIN - Sebuah video story instagram berdurasi 11 detik mendadak hangat diperbincangkan. Pasalnya, video yang direkam para santri sepulang menghadiri majelis taklim di Banjarmasin itu berisi suara tangisan wanita. Anehnya, saat di sana, mereka tak mendengar suara itu sama sekali.
Video itu direkam Agung -seorang santri- ketika berada di warung makan di Sungai Andai Banjarmasin Utara. Saat mereka makan malam di warung itu, mereka belum menyadari keanehan video tersebut.
Agung yang iseng pada saat itu membuat video story instagram menunjukkan mereka sedang asik memesan makanan, tidak mengetahui video yang diunggahnya tersebut sedang heboh ditanggapi netizen.
Di video story yang diunggah, Kamis (16/1) malam itu terdengar suara wanita sedang menangis. Padahal diakui Agung di warung tersebut tidak ada siapa-siapa selain mereka dan paman penjual dan anaknya laki-lakinya yang berumur 3 tahun.
Amrullah yang ada di lokasi saat itu menceritakan kejadian ini kepada bakabar.com, saat itu temannya Agung yang merekam video tidak mendengar apa-apa, bahkan diungkapkan Amrullah mereka tidak mendengar apapun, sesudah Agung meng-upload video tersebut di Instagram barulah terdengar suara wanita seperti menangis.
Sontak saja kata Amrullah, mereka kaget mengetahui ini, bahkan ujarnya, teman-teman Agung di instagramnya, melihat story tersebut bertanya-tanya apa benar ada wanita sedang menangis di samping Agung, acara televisi atau video yang memuat wanita sedang menangis?
Tak ayal kejadian ini membuat heboh Instagram @agungrivaldi.
“Itu bukan editan. Itu benar-benar terjadi begitu saja, seperti biasa yang namanya pingin menunjukkan aktivitas ke media sosial, kawan saya (Agung ) membuat video story, tak menyangka suara itu muncul, sesampainya di rumah Agung juga baru sadar ketika banyak pertanyaan siapa yang menangis di story Agung,” begitu cerita Amrullah.
Baca Juga: Artis Eka Deli Diperiksa 11 Jam Terkait Investasi MeMiles
Baca Juga: Di Banjarmasin, Marcella Simon Ajak Membaca Sebagai Gaya Hidup
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Muhammad Bulkini