bakabar.com, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi inkonsisten lantaran melarang pejabat buka puasa bersama selama Ramadan.
Namun Jokowi justru menghadiri Silaturahmi Ramadan bersama para ketua umum partai di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).
Maka Jokowi seperti menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.
"Kebijakannya jadi engga efektif, kontradiksi kan gitu, kontradiksi dengan kebijakannya kan, jadi itu kan menjadi kategori melanggar yang ia perbuat sendiri dari kebijakannya itu," kata Trubus kepada bakabar.com, Minggu (2/4).
Baca Juga: Jokowi Larang Pejabat Gelar Buka Puasa Bersama
Ia menilai Jokowi tidak konsisten dalam menerbitkan aturan, sebab justru Jokowi sendiri yang melanggar. Sebab acara yang berbalur buka puasa bersama atau silaturahmi ramadan dikhawatirkan menjadi pemicu penyebaran Covid-19.
"Kan dia [Presiden Joko Widodo] yang buat kebijakan, malah dia yang melanggar sendiri, kan harusnya ini memang kebijakan awalnya nggak perlu dikeluarkan, buat apa?" ujarnya.
Diketahui Presiden Joko Widodo beserta pimpinan partai politik menghadiri Silaturahim Ramadan yang diselenggarakan di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu (1/4).
“Yang pasti acaranya bukan buka bersama. Acaranya silaturahmi bersama Pak Presiden, dengan para ketua umum partai politik,” ujar Yandri kepada wartawan di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).
Baca Juga: PDIP Ungkap Alasan Absen Silaturahmi Jokowi-Para Ketum Parpol
Selain Presiden Jokowi, acara ini rencananya akan dihadiri 6 Ketum Parpol. Di antaranya PAN, Gerindra, Golkar, PKB, PPP, dan PDI-P. Namun, ia mendapat kabar bahwa Ketum PDI-P berhalangan untuk hadir.
“Ketum PAN Bang Zul, Ketum Gerindra, Ketum PKB, Ketum Golkar, Ketum PPP silakan hadir,” ungkapnya.
“6 partai, karena Bu Mega ada di Jepang, atau lagi di luar negeri tidak tahu,” imbuhnya.