bakabar.com, BANJARMASIN – Kasus salah tangkap terhadap salah satu anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Barabai yaitu Muhammad Rafii kini telah mencapai babak akhir.
Senin (27/9) kemarin, pihak korban dan polisi setuju untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.
Saat dikonfirmasi, Rafii membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa kasus salah tangkap tersebut kini sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak.
“Sudah dibicarakan dengan keluarga, oknumnya pun sudah ditindak dan pihak polisi sudah meminta maaf secara resmi,” ucap Rafi’i. Selasa (28/9).
“Sudah kami selesaikan secara kekeluargaan dengan pihak terkait,” tambahnya.
Ia mengungkapkan alasannya menyelesaikan tersebut dengan kekeluargaan karena tidak ingin memperpanjang masalah.
“Saya dan keluarga sudah menganggap masalah tersebut hanya kekhilafan, jadi tidak perlu diperpanjang lagi, sudah kami maafkan selama oknum diberikan sanksi dan minta maaf,” ungkap Gaston.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum HMI Banjarmasin Nurdin Ardalepa selaku mediator menjelaskan bahwa itu adalah hak dari Gaston untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan atau tidak dan tidak berhak mengintervensi.
“Ini kan sejak awal memang masalah individu, kalau Gaston dan keluarganya sudah memutuskan untuk menarik laporan dan menyelesaikan secara kekeluargaan kita tidak berhak mengintervensi,” terang Nurdin.
Meskipun begitu dengan adanya kasus salah tangkap tersebut, Nurdin menegaskan kepada polisi untuk dapat mengambil pelajaran dari situ.
Tujuannya, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali dan tidak lagi ada oknum-oknum lainnya dari pihak polisi serta mengutamakan humanisme dalam setiap bertugas.
“Untuk ke depannya tolong lebih perbaiki lagi dari pihak polisi, semoga tidak ada lagi kejadian yang sama terulang,” tutur Ketua HMI Cabang Banjarmasin.
Komisi III DPRD Hulu Sungai Tengah (HST) Muhammad Jaini yang turut mendamaikan kasus tersebut mengatakan bahwa meskipun diselesaikan secara kekeluargaan, sanksi disiplin tetap berjalan untuk para oknum petugas.
“Sudah selesai secara kekeluargaan, namun sanksi disiplin tetap berjalan agar menjadi pelajaran ke depannya,” pungkasnya.