DPRD Kalsel

Hj Syarifah Rugayah Serap Aspirasi Warga Mataraman hingga Sungai Tabuk

Hj Syarifah Rugayah, melaksanakan kegiatan reses awal Oktober 2025 dengan menyambangi sejumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Banjar. 

Featured-Image
Hj Syarifah Rugayah, melaksanakan kegiatan reses. Foto: Humaw

bakabar.com, BANJARMASIN - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Fraksi Golkar, Hj Syarifah Rugayah, melaksanakan kegiatan reses awal Oktober 2025 dengan menyambangi sejumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Banjar. 

Dalam kunjungan tersebut, berbagai aspirasi masyarakat disampaikan langsung, terutama terkait infrastruktur dasar dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pada 2 Oktober 2025, Hj. Syarifah mengunjungi Desa Mangkalawat, Kecamatan Mataraman. Warga setempat menyampaikan kebutuhan mendesak, antara lain:

Perbaikan mushola yang sudah tidak layak digunakan.

Pelebaran jalan alternatif sepanjang ±5 km yang menghubungkan Desa Lima – Desa Takuti – Pasar Panas, agar mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian lebih lancar.

Pembangunan jembatan permanen di lokasi jembatan gantung lama yang kondisinya kini membahayakan pengguna jalan.

Penambahan Penerangan Jalan Umum (PJU) untuk Desa Mangkalawat dan Desa Takuti. Khususnya di Jl. Muhajirin Gang Mufakat, warga meminta 7 tiang PJU, mengingat minimnya pencahayaan dan ketidakstabilan aliran listrik di malam hari.

“Penerangan jalan sangat penting bagi keselamatan warga, terutama anak-anak dan ibu rumah tangga yang sering beraktivitas pada malam hari,” ujar Hj. Syarifah Rugayah saat berdialog dengan warga.

Reses berlanjut pada 4 Oktober 2025 di Kelurahan Gambut, Jl. Pemajatan RT 03. Di lokasi ini, warga mengeluhkan minimnya akses jalan pertanian. Mereka juga mengusulkan adanya pelatihan penggunaan media sosial bagi kelompok ibu-ibu Srikandi, untuk mendukung promosi produk UMKM dan pengembangan usaha rumahan.

Sementara itu, di RT 5 Sungai Tabuk Kota, aspirasi masyarakat fokus pada peningkatan infrastruktur jalan pertanian di Jl. Kertak 2 Bamban 2, yang dikenal sebagai Jalan Pematang Panjang. Jalan ini merupakan jalur vital yang melintasi ratusan hektare sawah dan juga menjadi penghubung ke Desa Gudang Hirang.

“Jalan pertanian ini bukan hanya penting bagi warga Sungai Tabuk, tapi juga untuk masyarakat desa sekitar. Kalau jalannya rusak, hasil panen sulit dibawa keluar,” ungkap salah satu petani yang hadir dalam dialog reses.

Hj. Syarifah Rugayah menyatakan akan membawa seluruh aspirasi masyarakat ini ke tingkat provinsi untuk diperjuangkan dalam pembahasan APBD Kalsel mendatang.

“Kami berkomitmen agar pembangunan bisa dirasakan merata, khususnya di daerah-daerah yang masih minim fasilitas dasar. Terima kasih atas kepercayaan dan partisipasi warga dalam menyampaikan aspirasi,” tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner