bakabar.com, BANJARMASIN – Himpunan Psikologi Indonesia Kalimantan Selatan (HIMPSI Kalsel) menyoroti tingginya angka bunuh diri. WHO menyebutkan kasus bunuh diri termasuk menjadi pembunuh nomor dua di dunia untuk masyarakat usia 15-29 tahun.
“WHO menyatakan dari 1 orang yang bunuh diri, terdapat 20 orang yang melakukan percobaan bunuh diri. Yang paling rentan adalah remaja,” kata Ketua HIMPSI Kalsel, Sukma Noor Akbar, dalam peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2019 di Gedung Teater FK ULM Banjarmasin, Minggu (13/10).
Masih menurut WHO, ada 2,2 kematian wanita karena bunuh diri setiap 100 ribu penduduk di Indonesia. Sementara untuk pria angkanya mencapai 5,2 kematian setiap 100 ribu penduduk. Lalu, setiap 40 detik ada satu orang yang kehilangan hidup karena bunuh diri.
“Mari kita bersama-sama mencegah bunuh diri dan berpartisipasi dalam program WHO, yaitu ‘A day for 40 seconds of action’,” imbaunya.
Sukma menilai kasus bunuh diri merupakan persoalan penting yang harus menjadi perhatian bersama. Kesehatan mental masyarakat pun perlu mendapat sorotan untuk meminimalkan aksi bunuh diri di Indonesia.
Kasus bunuh diri perlu mendapat catatan karena orang yang berpikir ingin bunuh diri jauh lebih banyak daripada orang yang nekat bunuh diri.
Kepada setiap orang yang sedang tertimpa masalah atau musibah, Sukma menyarankan untuk membantu dengan cara menyapa dan menanyakan keadaan orang tersebut.
“Kita harus menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri. Tapi, jika Anda sendiri yang bermasalah, luangkan waktu 40 detik untuk bicara dengan seseorang yang dapat dipercaya,” sarannya.
Baca Juga:Tolak Tudingan Uang Pelicin, Begini Alasan Disdukcapil Batola Tentang KTP
Baca Juga:Usai Habisi Paman dan Bibi, Pemuda di Murung Raya Hendak Bunuh Diri
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Puja Mandela