bakabar.com, JAKARTA - Bentrokan antara warga dan karyawan terjadi di tengah insiden kebakaran pabrik sandal di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (15/9). Diduga bentrokan terjadi lantaran warga dilarang karyawan untuk membantu memadamkan api.
Insiden kebakaran pabrik di Kapuk Muara menjadi keprihatinan warga. Mereka khawatir api akan membesar hingga merembet ke permukiman yang berada di luar pabrik.
Warga lalu mendatangi pabrik dan mencoba memberikan pertolongan ketika api yang mulai membesar. Mengetahui ada warga yang masuk ke lingkungan pabrik, karyawan langsung menghalangi dan menolak bantuan warga.
Tak hanya itu, sejumlah pewarta juga diminta untuk tidak meliput. Mendapat penolakan dari karyawan, warga tidak terima dan langsung mengamuk.
Baca Juga: Pasca Kebakaran, Pembelajaran SMPN 25 Bandung Daring Sementara
Beruntung di lokasi kejadian, sejumlah petugas suku dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan (Sudin Gulkarmat) yang sedang bekerja memadamkan api berhasil melerai bentrokan.
Salah seorang warga setempat, Arif (40), mengungkapkan bentrokan bermula saat warga mencoba membantu memadamkan api. Ketegangan semakin menjasi ketika karyawan menolak bantuan yang ditawarkan warga.
"Warga pun langsung emosi dan bentrok dengan karyawan," paparnya saat ditemui di lokasi, Jumat (15/9).
Arif menambahkan, "Tadi kan mau madam kan api, terus sama yang punya pabrik disuruh keluar. Katanya, karyawannya aja yang bantuin. Akhirnya warga banyak yang keluar dan hanya melihat."
Baca Juga: Kebakaran Lahan TNBTS, Pemadaman Terkendala Faktor Lingkungan
Sementara itu, warga yang bermukim di sekitar pabrik langsung berbegas. Mereka berupaya menyelamatkan sejumlah barang berharga dan meninggalkan tempat tinggalnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu api menyambar permukiman mereka.
Warga setempat lainnya, Riska (40) membenarkan jika insiden kebakaran itu terjadi dengan cepat. Dirinya melihat kobaran api dan asap muncul di atas bangunan gudang sandal 'Porto'.
"Katanya sih ada korsleting, terus api langsung membesar gitu. Saya sih disini belum mengungsi. Tadi ada ledakan empat kali, kayanya gas. Tidak ada korban, semua (karyawan) keluar," papar Riska.
Untuk mengatasi kebakaran tersebut, pihak Sudin Gulkarmat Jakarta Utara mengerahkan sebanyak 30 unit mobil pemadam lengkap dengan 100 personelnya untuk memadamkan api.