bakabar.com, BATULICIN – Bak di zaman Orde Baru, penembak misterius muncul di Kabupaten Tanah Bumbu. Peristiwa ini bikin heboh masyarakat pada Rabu (2/6) dini hari.
Saat ini polisi mulai mengumpulkan barang bukti sekaligus menggali motif dari kejadian tersebut.
Kapolres Tanah Bumbu AKBP Himawan Sutanto Saragih melalui Kasubag Humas AKP H I Made Rasa mengatakan pihaknya sudah mengamankan 5 selongsong peluru kaliber 5.56 mm.
“Kita belum bisa memastikan motif sebenarnya, karena saat ini pelaku belum tertangkap dan masih dalam pencarian,” ujar Made.
Sementara mengenai jenis senjata yang digunakan pelaku, Made belum bisa bicara banyak.
“Masih dalam lidik senjata apa yang digunakan pelaku. Namun melihat selongsong peluru kaliber 5,56 mm adalah senjata laras panjang,” terangnya.
Saat ini pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP, memeriksa para saksi, dan sedang melakukan penyelidikan mendalam.
“Kami masih lakukan penyelidikan intensif mengenai kejadian ini. Nanti kalau ada perkembangannya akan kami sampaikan kembali,” ucap Made.
Selain mengamankan selongsong peluru, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari korban yakni serpihan proyektil, baju berwarna, celana jeans berlumuran darah,jaket, celana dalam berlumuran darah, dan satupasang sepatu warna putih.
Polisi juga menyita 4 gelas ukuran besar, dua rokok merek Sampoerna,duakorek api warna merah dan biru, satusandal merek Harles hitam, satubotol Aqua berukuran 1 liter, satubotol Aura 1 ukuran liter, satu gelas kecil, satu masker hitam, satu bungkus makanan ringan dansatu teko.
Sebelumnya, penembakan oleh orang tak dikenal terjadi di sebuah warung biliar di Desa Sari Gadung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (2/6) dini hari.
Akibat kejadian itu seorang pria bernama Hendri Jaya tewas berlumuran darah akibat terkena timah panas berkaliber 5,56 mm yang melukaibagian perut dan pangkal paha bagian kanan.
Informasi diterima bakabar.com, penembakan terjadi karena korban membela istrinya atas nama Raudah yang merupakan penjaga warung.
Awalnya pelaku penembakan bersama teman-temannya masih ingin ditemani untuk minum tuak sambil main biliar. Namun penjaga warung menolak karena sudah dijemput suaminya dan ingin menutup warungnya.
Mendapat penolakan itu, pelaku menyiramkan tuak ke tubuh Raudah. Tak terima istrinya disiram dengan tuak, Hendri pun marah dan terjadilah cekcok.
“Sempat cekcok dan akhirnya si pelaku menembak si korban hingga tersungkur. Kemudian melarikan diri,” ujarnya.