bakabar.com, JAKARTA – Cuaca panas ekstrem sedang melanda Korea Selatan. Pramuka Indonesia yang sedang Jambore di sana juga terdampak heat stroke.
Cuaca ekstrem panas melanda wilayah perkemahan Sae Man Geum, di mana tempat tersebut menjadi lokasi pelaksanaan Jambore Pramuka sedunia ke-25 (25th World Scout Jamboree).
Kondisi ini ternyata menimbulkan heat stroke. Bahkan peserta Pramuka dari Indonesia juga mengalaminya.
Dikutip dari nbcmiami, berikut beberapa penyebab utama heat stroke:
1. Terpapar suhu udara yang ekstrem: heat stroke bisa terjadi jika tubuh terpapar suhu udara yang sangat tinggi, terutama di atas 40 derajat Celsius.
2. Aktivitas fisik berat: Berolahraga atau bekerja secara intensif di bawah paparan suhu yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan risiko terjadinya heat stroke.
3. Kurangnya cairan (dehidrasi): Ketika tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat karena tidak minum cukup air, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memperburuk kondisi heat stroke.
4. Penyakit atau kondisi tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti gangguan pada kelenjar keringat atau penyakit kardiovaskular, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami heat stroke.
Baca Juga: Tips Memilih Sunscreen untuk Menangkal Suhu Panas di Indonesia
5. Usia: Orang tua dan anak-anak lebih rentan terhadap heat stroke karena sistem pengaturan suhu tubuh mereka mungkin tidak seefisien orang dewasa.6. Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti diuretik atau obat-obatan psikotropika, dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan meningkatkan risiko heat stroke.
2. Mengonsumsi minuman olahraga, air asin ringan atau kaldu.
3. Secara bertahap biarkan tubuh Anda menyesuaikan diri dengan suhu hangat selama beberapa minggu jika Anda harus berada dalam kondisi panas untuk bekerja atau berolahraga.
4. Jangan pernah meninggalkan anak-anak (atau hewan peliharaan) di ruang tertutup dan panas seperti mobil.
5. Tinggal di area ber-AC atau berventilasi baik selama gelombang panas.
6. Mengenakan pakaian yang ringan, berwarna terang, dan longgar jika Anda akan keluar di cuaca panas
Penanganan heat stroke
Jika ada yang terpapar heat stroke, maka penanganan harus segera dilakukan karena kondisi ini merupakan keadaan darurat medis yang dapat mengancam jiwa. Jika Anda mencurigai seseorang mengalami heat stroke, berikut langkah-langkah penanganan yang perlu diikuti:
1. Panggil bantuan medis: Segera hubungi layanan darurat atau ambulans untuk membawa korban ke fasilitas medis terdekat.
2. Pindahkan ke tempat teduh: Bawa korban ke tempat yang teduh dan sejuk segera. Hindari paparan panas lebih lanjut.
3. Dinginkan tubuh: Basahi tubuh korban dengan air dingin menggunakan kain basah atau spons. Juga, hembuskan angin atau gunakan kipas angin untuk membantu proses pendinginan.
4. Minum air: Berikan korban minuman berisi air yang dingin (bukan alkohol atau minuman berkafein) jika ia sadarkan diri dan mampu minum. Minuman ini membantu mengganti cairan tubuh yang hilang karena dehidrasi.
5. Angkat kaki korban: Jika korban sadar, angkat kakinya sedikit untuk membantu meningkatkan aliran darah ke otak.
6. Pantau tanda-tanda vital: Jika Anda memiliki alat pengukur suhu, pantau suhu tubuh korban. Pantau juga detak jantung dan pernapasan. Laporkan tanda-tanda vital ini kepada petugas medis yang datang.
7. Jangan berikan obat penurun demam: Hindari memberikan obat penurun demam seperti ibuprofen atau parasetamol karena mereka mungkin tidak efektif dalam menurunkan suhu tubuh yang tinggi akibat heat stroke.
Penting untuk menghindari paparan panas yang berlebihan, minum cukup air, mengenakan pakaian yang sesuai, dan istirahat jika merasa lelah atau terlalu panas. Heat stroke adalah kondisi yang darurat medis dan memerlukan penanganan segera.
Ingat, heat stroke adalah kondisi serius dan berpotensi mematikan. Jangan mencoba untuk mengatasi kondisi ini sendiri dan segera cari bantuan medis profesional.