Kalsel

Haul Omnibus Law, Halaman Perkantoran Gubernur Kalsel Disulap Jadi ‘Panggung Musik’

apahabar.com, BANJARBARU – Sembari menunggu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang kunjung hadir, puluhan massa aksi Haul…

Featured-Image
Puluhan massa aksi damai Haul Omnibus Law masih menunggu kehadiran Gubernur Sahbirin Noor di depan perkantoran Gubernur Kalsel, Selasa (5/10) siang. Foto-apahabar/Riki

bakabar.com, BANJARBARU – Sembari menunggu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang kunjung hadir, puluhan massa aksi Haul Omnibus Law menggelar “panggung musik”, Selasa (2/10) siang.

Bermodal satu buah gitar akustik dengan sound pengeras suara, para demonstran menyanyikan berbagai lagu perjuangan secara bergantian.

Mulai dari lagi Kebenaran Akan Selalu Hidup (Fajar Merah), Buruh Tani, Ibu Pertiwi, Negeri Sulap hingga Bingung karya Ikhsan Sekuter.

Sebelumnya, massa menuntut Paman Birin untuk menemui mereka. Namun, alih-alih bersua langsung dengan orang nomor satu Kalsel, demonstran malah disambut Sekdaprov Roy Rizali Anwar.

Adu argumen sempat terjadi. Massa mendesak Sekdaprov yang mewakili Gubernur Kalsel untuk menandatangani tiga tuntutan.

Pertama, demonstran mendesak Pemerintah Provinsi atas nama Gubernur Kalsel Sahbirin Noor untuk menyatakan sikap resmi menolak atau tidak akan melaksanakan UU Cipta Kerja.

Kemudian, massa mendesak Gubernur agar memerintahkan Bupati/Wali Kota di Kalsel untuk tidak melaksanakan UU Cipta Kerja.

Terakhir, Fraksi Rakyat Kalsel menuntut Sahbirin Noor agar mengajak seluruh gubernur yang ada di Kalimantan untuk menolak dan tidak menjalankan UU Omnibus Law beserta dengan pernyataan resmi.

Koordinator Lapangan Koorlap Aksi, Fahriannor mengatakan, satu tahun lalu telah disahkan UU yakni UU Cipta Kerja yang tidak sejalan dengan keinginan rakyat.

UU itu mendapat banyak penolakan dari banyak elemen masyarakat. Gelombang perlawanan menggema di berbagai daerah. Hingga akhirnya, UU disahkan pada 5 Oktober 2020. Sehingga, hari ini pihaknya kembali mengingat hal itu dalam bentuk peringatan 'haul matinya reformasi: sahnya Omnibus Law'.

"Peringatan ini sebagai wujud bahwa kami tidak lupa atas pengkhianatan penguasa atas rakyatnya sendiri," tegasnya.

Sampai siang ini, massa masih memenuhi halaman utama perkantoran Gubernur Kalsel. Mereka masih menunggu Sahbirin Noor untuk menandatangani tuntutan mereka.

img



Komentar
Banner
Banner