Religi

Haul ke-3 Guru Zuhdi: Syahdu di Bawah Guyuran Hujan

Kecintaan kepada sang guru, mengantar puluhan ribu jemaah ke Mesjid Jami Sungai Jingah. Meski hujan deras, haul KH Ahmad Zuhdiannoor, tetap khidmat berjalan.

Featured-Image
Puluhan ribu jemaah yang mengikuti acara haul Guru Zuhdi terlihat tak mengindahkan hujan deras yang mengguyur. Foto: apahabar.com/Riyad.

bakabar.com, BANJARMASIN - Kecintaan kepada Sang Guru, mengantar puluhan ribu jemaah ke Mesjid Jami Sungai Jingah, Banjarmasin, Kamis (30/3) malam. Meski hujan deras, haul KH Ahmad Zuhdiannoor itu tetap khidmat berjalan.

Seperti yang dilakukan seorang jemaah bersama Nasih. Mengenakan gamis berwarna putih, pemuda berusia 20 tahun ini tak pantang mundur, kendati langit mulai mendung.

Seusai berbuka puasa dan menunaikan salat magrib, Nasih bersama seorang kawan bertolak dari di Martapura. Jarak kurang lebih 50 kilometer, ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. 

"Sempat kehujanan di Gambut. Namun ulun (saya) tetap meneruskan perjalanan," papar Nasih sembari duduk bersila beralas plastik.

Meski sedikit mengigil karena sebagian gamis yang dikenakan basah, raut wajah Nasib tak sedikit pun memperlihatkan kekecewaan.

"Semua karena rasa rindu," ungkap mahasiswa Stikes Intan Martapura itu penuh ketegaran.

Para jemaah menyemuti ruas-ruas jalan sekitar Mesjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin. Foto: bakabar.com/Riyad.
Para jemaah menyemuti ruas-ruas jalan sekitar Mesjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin. Foto: bakabar.com/Riyad.

Haul ke-3 ulama kharismatik itu dimulai seusai salat tarawih. Mula-mula lantunan syair selawat menggema, dilanjutkan dengan pembacaan doa-doa tahlil.

Berlangsung bertepatan dengan malam ke-9 Ramadan 1444 Hijriah, hampir seluruh ruas jalan di sekitar Mesjid Jami sesak dengan jemaah. Terlebih di area sekitar makam.

Ditaksir lebih dari 50.000 jemaah menghadiri haul sosok ulama yang akrab disapa Guru Zuhdi tersebut.

Untuk jemaah yang berada di luar area, panitia menyiarkan semua kegiatan melalui proyektor. Jemaah terlihat antusias menyaksikan, walau sesekali gambar tampak tersendat.

Hujan kian deras dan membuat sebagian jemaah yang berada di luar area masjid, berangsur mencari tempat berteduh. Namun jalanan masih padat, sehingga mereka pun lebih memilih tetap berada di bawah hujan.

Meski sejauh mata memandang tidak terlihat tempat kosong, bukan berarti tak tersedia ruang untuk mobilitas jemaah.

Misalnya ketika jemaah memerlukan pertolongan medis, mobil ambulans milik relawan sudah sigap mengantar. Selanjutnya jemaah pun sigap membuka jalan. supaya mobil ambulans bisa keluar dari area.

"Seingat saya terdapat 2 jemaah yang harus dievaluasi menggunakan mobil ambulans," papar Hanafi, koordinator lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin.

Untuk memudahkan jemaah, BPBD Banjarmasin turut menyiagakan perahu karet bermesin yang standbye di bawah Jembatan Sulawesi, "Untuk memudahkan mobilitas pengantaran jemaah," jelas Hanafi.

Sementara koordinator relawan kesehatan di posko depan Masjid Jami, Lucky Permana, menjelaskan setidaknya 15 jemaah yang mendapatkan penanganan kesehatan.

"Rata-rata disebabkan kelelahan. Semuanya sudah ditangani dan diberikan obat," jelas Lucky.

"Jemaah yang sakit dibawa ke rumah sakit lapangan. Kalau tidak bisa ditangani, baru diboyong ke rumah sakit terdekat," imbuhnya.

Jumlah keseluruhan petugas kesehatan yang diturunkan sebanyak 226 orang. Mereka merupakan petugas gabungan dari Pemprov Kalimantan Selatan dan Pemkot Banjarmasin.

Mereka disebar ke 16 posko kesehatan, rumah sakit lapangan dan rumah sakit observasi.

"Dibantu personel BPBD, kami juga menyiagakan perahu karet untuk membawa jemaah yang memerlukan penanganan. Antisipasi kalau jalan darat terlalu macet," beber Lucky.

Sekitar pukul 22.00 Wita, hujan mulai mereda dan haul pun berakhir. Jemaah pun berangsur pulang dengan tertib.

"Pelaksanaan haul tergolong lancar, termasuk mobilitas di jalan. Kami memberlakukan buka tutup jalan secara situasional," papar Kabag Ops Polresta Banjarmasin Kompol Aris Munandar.

Demi memudahkan kepulangan jemaah, traffic light di simpang empat Jalan Sulawesi sengaja dimatikan dan pengaturan dilakukan secara manual.

"Arus lalu lintas diutamakan untuk jemaah yang hendak pulang dari haul. Sampai sekarang tidak ditemukan kendala, karena petugas, relawan dan warga sudah mengerti," pungkas Aris. 

Para jemaah menyemuti ruas-ruas jalan sekitar Mesjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin. Foto: bakabar.com/Riyad.
Para jemaah khusyuk mengikuti acara haul ke-3 Guru Zuhdi
Foto: bakabar.com/Riyad.
Editor


Komentar
Banner
Banner