Kalsel

Haul ke-16 Guru Sekumpul, Simak Seruan MUI Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel menyerukan jemaah Haul Akbar ke-16 tahun Syekh KH…

Featured-Image
Warga Martapura berlomba hiasi kota, sambut Haul Abah Guru Sekumpul ke-14. Foto: Dok.apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel menyerukan jemaah Haul Akbar ke-16 tahun Syekh KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul untuk taat protokol kesehatan (prokes).

Sebelumnya, Haul Guru Sekumpul resmi ditiadakan pihak keluarga lantaran pandemi Covid-19.

Majelis maupun masyarakat yang tetap menggelar Haul Guru Sekumpul di lingkungan pribadi diminta MUI untuk taat prokes.

"Tidak masalah [menggelar], lakukan seperti prokes salat Jumat, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak," ujar Sekretaris Umum MUI Kalsel, H Nasrullah kepada bakabar.com, Rabu (17/2).

Di luar prokes, Nasrullah kembali mengingatkan bahwa pelaksanaan Haul Guru Sekumpul di lingkungan masyarakat dan majelis jangan sampai lewat dua jam.

“Ritual keagamaan harus tetap jalan sambil melakukan pencegahan [Covid-19] demi kemanusiaan,” jelasnya.

Para jemaah juga diminta lebih memerhatikan saf salat. Ketentuan tersebut sejalan dengan instruksi pemerintah.

"Ketertiban saf di majelis lebih dari pasar," pungkasnya.

Menurutnya ritual keagamaan berupa haul sangat penting dilaksanakan.

“Ini mengingat secara syariat agama, pelaksanaan tersebut untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT,” ujarnya.

Seruan MUI lainnya, para dai atau pendakwah diharapkan bisa memberikan edukasi tentang prokes Covid-19.

“Karena Corona ini nyata adanya," ujarnya.

Lebih jauh, dirinya menyarankan bagi masyarakat mengikuti Haul Guru Sekumpul di rumah masing-masing, secara online.

Alternatif tersebut digelar di zona sendiri yang acaranya dipusatkan di Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar. Pusat Haul Akbar itu, kata dia, dipusatkan oleh internal keluarga mendiang Guru Sekumpul.

"Jemaah dan murid Guru Sekumpul terpusat di rumah dan majelis masing-masing. Sampai di Samarinda dan Palangkaraya," ucapnya.

Haul Abah Guru Sekumpul ke-16 jatuh tepat hari ini Rabu 17 Februari 2021 atau 5 Rajab 1442 hijriah.

Nasrullah meminta untuk para pencinta Guru Sekumpul jangan berhenti saat perayaan puncak saja.

Masyarakat bisa melakukannya setiap hari dengan mengingat setiap amalan yang sudah diberikan ulama karismatik Kalsel tersebut.

"Bisa baca Alfatihah untuk Guru. Dan kita menerapkan itu dan untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat," imbuhnya.

Meski suasana Musala Ar-Raudhah di Sekumpul, Kabupaten Banjar tampak lengang, sejumlah warga terpantau tetap menggelar Haul Abah Guru Sekumpul ke-16 di lingkungan masing-masing.

Di sejumlah lokasi di Banjarmasin Utara, dilaporkan ada beberapa yang meminta izin keramaian menggelar haul, setidaknya sejak Selasa malam (16/2).

"Ada tiga yang lain masih berproses," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi kepada bakabar.com.

Nah, dalam proses pengajuan izin tersebut, Satgas Covid-19 Banjarmasin tidak sembarangan mengeluarkannya.

Utamanya, Satgas Covid-19 Banjarmasin hanya membatasi maksimal 100 orang dalam satu kegiatan. Itu juga harus disesuaikan dengan kapasitas ruangan maksimal 40 persen.

"Kami membatasi jumlah orangnya, tapi tidak melebihi 100 orang," tegas kepala dinas kesehatan Banjarmasin itu.

Lebih jauh, masyarakat diminta untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan selama pergelaran Haul Guru Sekumpul ke-16.

Mulai dari jaga jarak fisik, rutin mencuci tangan, dan tetap mengenakan masker selama ritual keagamaan tersebut berlangsung.

"Karena penyebaran Covid-19 di Banjarmasin terus meningkat. Ini tanggung jawab bersama untuk mengendalikan Covid-19. Atas kerja samanya terima kasih," pungkasnya.

Meminjam laporan Dinkes, sampai kemarin warga di Banjarmasin terjangkit Covid-19 mencapai 530 kasus. Terbanyak di Pemurus Dalam, Banjarmasin Selatan.

Senada, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan protokol kesehatan Covid-19.

"Lakukan prokes seperti salat Jumat, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” ujar Sekretaris Umum MUI Kalsel, H Nasrullah kepada bakabar.com, dihubungi terpisah.

Akhir November 2020 kemarin, pengurus musala Ar-Raudhah telah mengeluarkan pengumuman resmi tentang peniadaan Haul ke-16 Guru Sekumpul.

“Karena adanya pandemi ini, pihak keluarga, ahli waris, sudah berdiskusi dan juga sudah mencoba bertukar pendapat dengan para petugas dan pemerintahan untuk mendapat keputusan yang terbaik untuk semua. Perwakilan dari pihak keluarga sudah hadir ke acara rapat yang diadakan pada hari Selasa, 17 November 2020 bersama pemerintah Provinsi Kalsel dan Pemkab Banjar serta pihak-pihak yang terkait. Dan akhirnya sepakat bahwa acara Haul ke-16 yang seperti biasa ditiadakan,” bunyi pemberitahuan dan imbauan dari musala tersebut.

Serupa, tentang ziarah di kubah juga masih belum akan dibuka sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.

“Dimohon untuk tidak datang dan melakukan pengumpulan massa karena kubah masih ditutup. Dan dimohon untuk menunggu dan bersabar sampai ada info resmi selanjutnya. Demikian yang dapat kami sampaikan,” ujar surat imbauan bernomor A10/AR-SKP/III/2020 tertanda Muhammad Amin Badali, dan Ahmad Hafi Badali itu.



Komentar
Banner
Banner