bakabar.com, BANJARMASIN – Merasa hasil belum maksimal, para petani di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan (HSS) tagih mesin panen padi ke anggota DPRD Kalsel.
Para petani merasa hasil panen dengan mesin lebih maksimal dan cepat.
“Panen pakai mesin combine (mesin panen padi) lebih murah dan cepat. Kalau pakai mesin cuma Rp 35 ribu perkarung, nah kalau menggunakan jasa Rp50 ribu,” kata salah seorang petani di Tapin saat menghadiri reses anggota DPRD Kalsel Fraksi PDIP, Wahyudi Rahman.
Petani berharap, lewat anggota dewan pemerintah bisa mengabulkan keinginannya.
Wahyudi yang mendengar itu pun merespons usulan para petani. Ia berharap pemerintah bisa segera mengabulkan keinginan tersebut.
Ia akan membicaraka lewat jalur politis pada pemerintah agar usulan itu bisa dikabulkan secepatnya.
Tak hanya mesin panen, untuk menunjang pertanian pemerintah diharapkan bisa membantu traktor dan pompa air.
“Hampir semua kelompok tani yang didatangi sama permasalahannya. Mereka ingin mesin panen, kalau tidak bisa disewa dari Balai yang sudah ditentukan,” kata Wahyudi.
Sementara itu untuk pemulihan ekonomi, politisi PDIP ini berharap pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur pertanian, perkebunan dan juga peternakan.
Baik itu terkait jalan usaha tani atau jalan produksi serta juga peralatan yang menunjang pertanian terhadap pemulihan ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
“Infrastruktur harus ditingkatkan, sebab infrastruktur adalah roda ekonomi,” ucapnya.