bakabar.com, BANJARMASIN – Masih ingat penemuan mayat dikira boneka yang ditemukan 30 Januari 2019 di sungai Desa Pudak Setegal, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong.
Belum lama ini, Anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kalsel bersama tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Hoegeng Imam Santoso melakukan ekshumasi atau penggalian kubur terhadap mayat tersebut.
Baca Juga: Mengapung di Sungai Tabalong, Jasad Perempuan Sempat Dikira Boneka
Mayat tanpa identitas yang dikuburkan di Pekuburan Muslimin Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Tabalong itupun diperkirakan terlebih dahulu meninggal, sebelum ditemukan di sungai.
“Hasil otopsi disimpulkan kematian jenazah disebabkan kurangnya suplai oksigen ke dalam otak akibat suatu tekanan di leher,” terang Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim dikutip dari Antara, Minggu (10/2).
Ekshumasi atau penggalian mayat kadang perlu dilakukan ketika dicurigai kematian seseorang dianggap tidak wajar.
Hal itu juga yang menjadi dasar penyidik Satuan Reskrim Polres Tabalong meminta tindakan otopsi dan gali kubur atas nama RD.
Baca Juga: Membusuk, Jasad Perempuan di Tabalong Dimakamkan Bersama Sang Bayi
Paur Kedokteran Forensik (Doksik) Biddokkes Polda Kalsel Iptu Supriadi memimpin tindakan otopsi dan ekshumasi yang terdiri dari Tim Dokpol Biddokkes, Tim Forensik RSUD Ulin Banjarmasin dr Mursad Abdi dan Urkes Polres Tabalong.
Mayat sebelumnya ditemukan pada 30 Januari 2019 di sungai Desa Pudak Setegal, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong.
Baca Juga: Terungkap, Jasad Dikira Boneka di Sungai Tabalong Diduga Dihabisi Kekasih Sendiri!
Adapun ciri- ciri mayat perempuan itu ketika ditemukan memakai baju kaos warna biru malam dan memakai celana panjang warna coklat malam.
Untuk ciri perawakan rambut ikal bergelombang, tinggi diperkirakan 150 centimeter dan tubuh agak gemuk. Diduga juga dalam kondisi hamil karena saat ditemukan kepala janin sudah kelihatan akan keluar spontan.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin