Sejak jenazah Aulia tiba di rumah duka, hingga prosesi pemakaman ramai didatangi warga. Tampak dua perwira polisi turut memikul keranda jenazah Aulia hingga ke pemakaman. Duka ikut terpancar dari raut wajah Kapolsek Pulau Laut Barat, Ipda Ramli Aziz, dan Kapolsek Pulau Laut Selatan, Iptu Amir M Amir Hasan akan kepergian bocah SMP kelas 3 ini. Begitu juga rekan-rekan sebaya dan sekolah Aulia. Di bangku sekolah remaja periang ini dikenal sebagai siswi yang pandai.
Geger Begal di Kotabaru, Wanita & Anak 14 Tahun Bersimbah Darah
Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Aditya Harisada Siregar langsung mengutus bawahannya Iptu Mastana untuk menemani Ipda Ramli. Mereka diminta langsung ke rumah duka. Menyerahkan bantuan sembako, sekaligus uang tunai demi meringankan beban keluarga korban.
“Alhamdulillah. Tadi, pemakaman berjalan lancar. Jenazah Aulia disalatkan dulu di masjid Al-Jumhuriyah, dan dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa Lontar Utara,” ujar Aziz.
Aulia menjadi korban kebrutalan aksi begal di Desa Gemuruh, Pulau Laut Barat, Selasa (5/10). Remaja 14 tahun ini tewas setelah berupaya melindungi sang ibu dari sabetan parang pelaku.
Tim Macan Bamega, Unit Buser Polres Kotabaru, kembali mengunjungi RSUD Kotabaru, Jumat (08/10) sore. Dikomandoi Kasat Reskrim Polres Kotabaru, AKP Abdul Jalil, mereka datang guna memastikan kondisi terkini Mahriani (53).
Tim Macan Bamega datang tidak tangan kosong. Mereka membawa bingkisan, hingga bantuan uang tunai untuk menghibur hati korban yang baru saja ditinggal anaknya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: