bakabar.com, BANJARMASIN – Menuju hari jadinya ke-493, kota Banjarmasin tentu tak lepas dari banyaknya masalah yang dihadapi. Untuk itu, pemerintah kota hendaknya lebih peka terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat Banjarmasin, agar jalannya keselarasan dan kenyamanan kota tetap terjaga harmonis.
Hal ini disampaikan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Al Washliyah Kota Banjarmasin, Abdul Wahid, ia menyarakan agar Pemko lebih mendengarkan aspirasi dan saran masyarakat dalam bertindak mengambil sebuah kebijakan. Sehingga tidak menjadi polemik di tengah masyarakat.
“Iya, saat ini kan masyarakat banyak mengeluh terhadap beberapa keputusan Pemko dalam hal ini ingin adanya pengosongan pasar Banjar Raya dan dibangunnya kios di halte pasar Sentra Antasari. Artinya Pemko belum melihat kebutuhan masyarakat Banjarmasin seutuhnya dalam bertindak,” ungkap Wahid saat dihubungi, Minggu (22/9/2019).
Untuk itu, Wahid menyarankan Pemko agar membuka pintu kepada masyarakat agar lebih dulu mendengarkan keluh kesah mereka sebelum menjadikannya menjadi sebuah kebijakan.
“Kota ini sudah bisa dikatakan sangat tua di umurnya sekarang. Dan di hari jadi ini adalah momentum untuk membangun kota ini lebih baik lagi. Dengan bersinergi bersama antara pemerintah dan seluruh unsur termasuk masyarakat dalam menjalani pembangunan yang diinginkan masyarakat,” sebutnya.
Wahid menilai, Kota Banjarmasin yang sudah diwariskan ke generasi sekarang hendaknya dirawat dan dijaga dengan baik.
“Saya melihat pengoptimalan sungai dan transportasinya sudah bagus. Ini sesuai dengan keadaan kota kita yang memang memiliki banyak sungai. Ke depan pemko agar bisa lebih mendengarkan aspirasi untuk dijadikan kebijakan yang baik bagi Kota Banjarmasin,” tutupnya.
Baca Juga: Busana Daur Ulang Semarakkan Banjarmasin Nite Karnaval
Baca Juga: Lomba Balap Jukung dan Upaya Pemko Banjarmasin Melestarikan Budaya Sungai
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Muhammad Bulkini