bakabar.com, BANJARBARU – Dalam rangka Hari Tani Nasional, puluhan elemen masyarakat mulai aktivis, petani hingga mahasiswa melakukan aksi demo di depan gedung Kantor Gubernur Kalsel, Kamis (24/9).
Pantauan bakabar.com massa mulai berdatangan dan menyampaikan orasi sekitar pukul 09.00 Wita.
Aksi kali ini sebagai momentum penyampaian aspirasi petani tentang anjloknya harga produk pertanian.
“Kita menyampaikan aspirasi, dan petani hari ini datang dari beberapa daerah, mereka ingin menyampaikan keluhan keluhan mereka mulai dari lahan sampai dengan produk produk mereka,” ujar Dwi Putra Kurniawan, perwakilan petani yang hadir dijumpai bakabar.com di lokasi.
Seharusnya, kata Dwi, pemerintah membuka mata tentang kondisi petani saat ini, dimana harga produk petani jatuh.
Disebutkannya seperti kangkung yang awalnya Rp 4 ribu/kg, kini cuma seribu, terong Rp 7 ribu/kg, sekarang jatuh jadi Rp 4 ribu.
Demikian juga dengan semangka hanya Rp 500/kg. “Sebelumnya normal harga semangka Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu/kg, kita mengharapkan kehadiran pemerintah,” jelasnya.
Intinya kata Dwi, meskipun dilanda Covid-19, namun kebutuhan makan tetap.
“Ini tinggal jalur distribusi, nah itu peran pemerintah ada di situ. Dibuatkan tim yang mengantarkan produk petani ke rumah warga, itu solusi,” ucapnya.
Senada dengan Dwi, salah seorang mahasiswa mengatakan kedatangan dirinya bersama puluhan orang lainnya untuk mengajak diskusi bersama Gubernur Kalsel dan merumuskan gerakan sosial solidaritas.
“Kami ingin mengajak bapak gubernur membeli sayur dan buah lokal daerah, lihat harga semangka di Negara cuma Rp 500, makanya kami ke sini meminta bapak gubernur membuat kebijakan gerakan sosial solidaritas membeli produk petani lokal,” ucapnya.
Tak berselang lama, perwakilan Pemerintah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar pun turun menemui massa.
Disampaikan Roy bahwa bukan hanya petani yang terdampak, melainkan seluruh masyarakat di dunia, dari UMKM hingga buruh dan lainnya.
“Kita terimakasih atas informasi terkait petani yang terdampak. Kita akan coba tangani, kita juga ada program stimulus ekonomi untuk menangani ini,” ujar Roy menenangkan massa.
Katanya Pemprov Kalsel tidak hanya menangani Covid-19 dalam arti kesehatan saja melainkan semuanya. Untuk itu ia meminta massa agar bersama sama memetakan petani terdampak.
“Kita harus bersama sama membenahi ekonomi. Mana datanya, kita petakan bersama sama. Stimulus ekonomi itu bagaimana kita membuat anggaran sedikit mungkin tapi ekonomi tetap berputar. Datanya ada kita rumuskan sama-sama,” terangnya.
Sekitar pukul 11.50 Wita demo selesai dengan penandatanganan perjanjian penyelesaian tuntutan petani oleh perwakilan Pemprov Kalsel.