bakabar.com, BANJARMASIN - Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kota Banjarmasin masih belum dirasakan merata oleh seluruh sekolah. Salah satu contohnya terlihat di SDN Basirih 10, yang masih menghadapi persoalan akses jalan rusak menuju sekolah.
Hari ini Jumat (2/5/2025), siswa dan guru harus berjalan melewati air pasang untuk sampai ke sekolah. Jarak jalan kakinya lumayan jauh sekitar 1 Kilometer.
Infrastruktur masih terbilang kurang perhatian, dibandingkan sekolah lain.
Salah satu guru, Reza mengatakan air pasang pernah naik lebih tinggi hingga masuk ke ruang-ruang kelas dan juga ruang guru.
"Iya hari ini tampak pasang, pernah lebih tinggi hingga sampai sebatas ini," ujarnya.
Tampak lapangan upacara sekolah becek akibat terendam pasang sungai. Meski demikian Guru-guru dan siswa-siswi tetap menjalankan upacara dalam rangka hari pendidikan nasional.
"Benar hari pendidikan nasional, kami mengadakan upacara, bahkan kami (para guru) juga mengenakan pakaian adat," ungkap Irnawati.
Contoh lainnya, di SDN Karang Mekar 1 Banjarmasin. Siswa disana mengikuti proses belajar secara bergantian, karena ruang kelas tidak mencukupi.
Hal tersebut terjadi lantaran sejumlah ruang kelas tidak bisa digunakan, akibat kerusakan bangunan.
Dijelaskan Kepala SDN Karang Mekar 1 Banjarmasin, Siti Aminah, bahwa kondisi tersebut sudah terjadi dalam satu tahun terakhir.
"Belum ada perbaikan. kerusakan ini lebih kurang sudah setahun belakangan," tuturnya.
Diungkapkannya bahwa sistem belajar bergantian yang selama ini dilakukan, cukup merepotkan para siswa dalam menyerap materi pelajaran.
Khususnya bagi siswa yang terkena jadwal belajar pada siang hari.
"Beda dengan yang belajar pagi, masih segar sehingga bisa fokus belajar," ungkapnya.
