bakabar.com, BANJARBARU – Jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di Kalsel bertambah, hari ini. Sedikitnya ada 11 orang sudah bisa kembali ke rumah.
Mereka sebelumnya harus menjalani masa pengobatan intensif selama karantina berlangsung.
“Kita bersyukur hari ini ada pelepasan pasien yang dikarantina sebanyak 11 orang,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris Makkie kepada rekan media di Balai Diklat BPSDM Kampus II, Jalan Ambulung Guntung Manggis, Banjarbaru, Sabtu (11/6).
Meski dipastikan sembuh, namun Haris mengingatkan agar mereka tetap mentaati protokol kesehatan menghindari Covid-19.
“Yang keluar hari ini juga tetap jaga kesehatan, taati protokol. Jaga diri sendiri dan lingkungan. Jangan sampai ada lagi yang tertular,” pesannya.
Sementara itu, Haris juga berpesan kepada pasien yang belum dapat pulang saat ini, agar bersabar dan dapat bekerjasama dengan pemerintah.
“Apa yang dilakukan oleh pemerintah, terkait karantina ini dalam rangka memberikan perhatian, keselamatan dan kesehatan semua. Bagi yang hari ini belum waktunya keluar, kami tetap memohon kesabaran dan ketertiban serta ketaatan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan,” ucapnya.
Haris memahami, pasien selama dikarantina pasti merasa jenuh. Tetapi menurutnya itu bagian dari perjuangan untuk sembuh dari Covid-19.
“Perjuangan pian (kalian) semua menyelematkan kita, keluarga kita, orang lain dan diri sendiri,” terangnya.
Untuk itu, ia berterimakasih atas kerjasama yang baik antara pasien Covid-19 dan pemerintah.
“Atas kerjasama ini kami mengucapkan terimakasih. Terimakasih atas kesabaran pian (kalian) semua. Kami mohon maaf bila pelayanan kami belum maksimal, tapi kami mengupayakan pelayanan yang terbaik,” pungkasnya.
Seperti biasanya, kegiatan pelepasan pasien Covid-19 sembuh ini diakhiri dengan pemberian bantuan sembako.
Di Kalsel sendiri hingga kemarin, tercatat 182 orang berhasil sembuh dari Covid-19.
Meski demikian, dari total 1.694 pasien terkonfirmasi positif, masih ada 1.396 orang dalam perawatan. Sementara 116 meninggal dunia.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin