bakabar.com, BANJARMASIN – Momentum Hari Guru Nasional 2021 ternyata tidak berpihak terhadap guru honorer di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banjarmasin, Zul Azhar menyampaikan bahwa selama ini jumlah guru yang mengajar masih kurang. Baik tenaga pendidik di SD, SMP hingga SMA.
Hal tersebut dipicu karena beberapa tahun belakangan tidak ada pengangkatan status guru honorer.
"Makanya kami berharap pada Pemkot untuk bisa secepatnya merealisasikan P3K khususnya yang sudah dinyatakan lulus pada gelombang satu,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa perekrutan dalam Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021 juga masih kekurangan.
Menurutnya karena peserta yang ikut mendaftar sangat sedikit, ketimbang banyaknya peserta tidak lolos saat mengikuti test.
Kemudian, dalam PPPK untuk gelombang pertama itu masih banyak yang tertinggal.
Dari jumlah kouta yang disediakan, hampir 63 juta hanya sedikit yang terisi.
“Dari kalkulasi khususnya untuk pemerintah madya itu masih kurang. Jadi kita harap di gelombang dua lebih banyak yang untuk mengikuti tes,” tandasnya.
Adapun rata-rata yang mengikuti PPPK adalah lulusan baru dan sebagian lagi adalah guru honorer yang sudah mengabdi selama 5 hingga 15 tahun.
“Sementara ini jumlah guru honorer belum pasti berapa yang jelas kita tahu di kota madya ini masih banyak sekali guru yang kurang. Sementara honorer belum ada pengangkatan,” pungkasnya.