Kalsel

Hari Disabilitas Internasional, Paman Birin Dorong Hak Kesetaraan Anak

apahabar.com, BANJARMASIN – Memperingati Hari Disabilitas Internasional, Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel) berupaya menyetarakan hak hidup seluruh…

Featured-Image
Di Hari Disabilitas Internasional, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor bertekad untuk menyetarakan hak hidup seluruh masyarakat tanpa terkecuali. apahabar.com/Musnita Sari

bakabar.com, BANJARMASIN – Memperingati Hari Disabilitas Internasional, Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel) berupaya menyetarakan hak hidup seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Komitmen itu disampaikan langsung oleh Gubernur Sahbirin Noor.

Paman Birin, sapaan akrabnya, bakal mendorong Peraturan Daerah atau Perda Nomor 4 tahun 2019 tentang Perundungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.

“Saya ingin mereka mendapat akses yang sama. Baik pendidikan, ekonomi, lapangan pekerjaan, olahraga, dan apapun yang berhubungan dengan kehidupan mereka,” ucap Paman Birin di Siring 0 Kilometer, Jumat (22/11) pagi.

Penyandang disabilitas, kata dia, juga dapat menjadi generasi yang unggul. Tentunya ini harus mendapat bantuan penuh dari para stakeholder untuk saling bekerja sama.

“Peringatan ini kita selenggarakan sebagai bentuk nyata perhatian dan kepedulian,” ujar dia.

Sejauh ini, menurutnya, sudah cukup banyak program dan regulasi yang berpihak kepada penyandang disabilitas. Namun yang menjadi tantangan sekarang adalah penerapan aturan agar tepat sasaran.

Kepala Dinas Sosial Kalsel, Hj Siti Nuriyani memaparkan peringatan Hari Disabilitas Internasional memberikan kesempatan kepada anak-anak disabilitas untuk tampil menunjukkan bakat masing-masing yang mereka miliki.

“Membangkitkan semangat mereka lebih tinggi dan berdaya guna,” ucap Siti kepada awak media.

Pelayanan publik di Kalsel sudah dinilai layak bagi penyandang disabilitas. Namun, kendala justru datang dari para orang tua yang malu untuk mengajak anaknya untuk dibina.

Padahal, kata dia, beberapa panti sosial di Kalsel telah memberikan ruang untuk mengasah keterampilan dan bakat sang anak. “Di sana mereka disekolahkan. Ada yang mengambil kursus pijat, macam-macam keterampilan, seperti kerajinan keset dari sabut dan rotan,” sebutnya

Pembinaan itu, selain untuk membangkitkan semangat. Juga untuk membuat mandiri para penyandang disabilitas dalam menjalani kehidupan di masyarakat.

Baca Juga:Paman Birin Kembalikan Berkas ke Gerindra, Kok Bisa?

Baca Juga:Minus Paman Birin, Tiga Nama Kembalikan Berkas ke Gerindra

Reporter: Musnita Sari
Editor: Fariz Fadhillah

Komentar
Banner
Banner